Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai rekonsiliasi antara kubu Joko Widodo (Jokowi) dengan kubu Prabowo Subianto tidak bisa selesai hanya dengan pemulang Imam Besar FPI Rizieq Shihab saja.
Menurut Fahri bila ingin rekonsiliasi, maka lakukalah dengan total.
"Ini rekonsiliasi mau dilihat berapa luas. rekonsiliasi itu pengertiannya adalah kita meletakkan kembali akar konflik kita," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (9/7/2019).
Menurut Fahri, Presiden Jokowi harus melacak akar atau awal mula terjadinya perpecahan di masyarakat. Misalnya apabila pembelahan masyarakat dimulai dari kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, maka akan diketahui bagaiman cara merekonsiliasinya.
"Seberapa luas dan seberapa jauh kita yang mutuskan kalau akar konflik dianggap dari kasus Ahok dulu ya sudah itu termasuk di dalamnya. silahkan saja itu semua ada konsekuensinya," katanya.
Baca: Fahri Minta Meski Rekonsiliasi Harus Tetap ada Oposisi
Bila tidak rekonsiliasi total atau dicari akar permasalahannya maka menurut Fahri, konflik akan berlangsung berkepanjangan.
Upaya apapun yang dilakukan tidak bisa secara efektif menyelesaikan pertentangan di Masyarakat.
"Presiden harus berani melacak akar dari konflik dua calon kemarin yang sebenarnya sudah dimulai di DKI, mulai pilpres lalu, masuk ke DKI tegang sampai di bawah, ditutup dengan Pilpres lagi yang dua lagi calonnya itu-itu juga, (kemudian) tegang lagi, ini yang perlu direkonsile kembali," pungkansya.