"Bila tidak (terungkap), menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum ke depan terutama terhadap para penyerang KPK," ujarnya.
Mantan pimpinan KPK, Busyro Muqoddas
Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas sependapat dengan Mochammad Jasin dalam menanggapi penanganan TGPF atas kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Menurut Busyro, kegagalan mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan membuktikan ketidakseriusan pemerintah dalam memberantas korupsi.
"Rapuh dan ringkih secara moral institusional yang kehilangan hak moral untuk dipanuti," ujar Busyro lewat keterangan tertulis pada Rabu (10/7/2019).
Baca: Fakta Hasil Investigasi TGPF Kasus Novel Baswedan, 3 Jenderal Diperiksa hingga Dugaan Motif Politik
Baca: Ini Identitas Jenderal Bintang 3 yang Diperiksa TGPF Kasus Novel Baswedan
Baca: Tanggapan Polri Mengenai Sosok 3 Jenderal Aktif yang Diperiksa TGPF Novel Baswedan
Sebelumnmya, anggota TGPF, Hendardi mengatakan terdapat beberapa jenderal polisi yang terlibat dalam kasus penyerangan Novel Baswedan.
Salah satunya adalah perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga, yakni mantan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan.
"Pak Iriawan kami periksa dan kami menggali tentang jenderal-jenderal lain yang disebut-sebut. Adakah kemungkinan keterlibatan jenderal-jenderal bintang lain, itu siapa, kalau ada petunjuk kasih ke kami (TGPF)," ujar Hendardi kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).
Ia menambahkan, TGPF tidak bisa menuduh seseorang tanpa alat bukti.
Maka dari itu, guna menelisik apakah ada keterlibatan jenderal polisi lain, TGPF meminta petunjuk dari Iriawan.
"Kami enggak bisa menuduh orang, menyangkakan, dan menilai kalau enggak ada bukti. Maka, kami minta petunjuk.
Nah, soal petunjuk itu diberikan atau tidak, nanti di dalam laporan yang akan disampaikan minggu depan akan dikemukakan," tuturnya.
Selain itu, seperti diungkapkan Hendardi, Iriawan juga diperiksa untuk mendalami tujuan ataupun alasannya bertemu Novel.
Seperti diketahui, Iriawan pernah memperingatkan kepada Novel akan mendapat teror.