Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK atau Pansel KPK, Yenti Garnasih mengatakan anggota TNI yang mendaftar capim tidak lolos seleksi administrasi.
"Anggota TNI yang daftar satu orang, tidak lolos," tegasnya Kamis (11/7/2019) di Kantor Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat.
Baca: Sosok Irjen Firli : Ajudan Wapres Boediono dan Deputi Penindakan KPK Lolos Seleksi Administrasi
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, anggota TNI tersebut menjabat sebagai Staf Khusus KSAU.
Diketahui juga yang bersangkutan akan memasuki masa pensiun di September 2019 nanti.
Keikutsertaan anggota TNI ini telah diketahui dan direstui oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutrisna.
Untuk diketahui, Pansel Capim KPK telah merilis dari 376 pendaftar, hanya 192 yang lolos seleksi administrasi. Komposisi 192 pendaftar itu yakni 180 pria dan sisanya 12 perempuan.
Baca: Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai Tidak Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK
Berdasarkan latar belakang profesi, akademisi atau dosen ada 40 orang , advokat/konsultan hukum ada 39 orang, korporasi (swasta, BUMD, BUMN) 17 orang.
Jaksa dan hakim yang lolos 18 orang, anggota TNI tidak ada yang lolos, anggota Polri 13 orang lolos, auditor 9 orang, komisioner/pegawai KPK 13 orang, lain-lain (PNS, pensiunan, wiraswasta, NGO, pejabat negara) ada 43 orang.
192 pendaftar dinyatakan lolos seleksi administrasi
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK telah menuntaskan proses seleksi administrasi.
Hasilnya juga telah dirilis dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019).
Baca: Mantan Deputi KPK Sekaligus Kapolda Sumsel, Irjen Firli Bahuri Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK
Ketua Pansel KPK, Yenti Ganarsih mengatakan dari 376 orang pendaftar capim masa jabatan 2019-2023 yang dinyatakan lulus seleksi administrasi ada 192 orang.
"Dari 192 capim yang lulus, komposisi berdasarkan jenis kelamin yang pria ada 180 orang dan 12 perempuan," ucap Yenti Garnasih.