News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Jokowi

Bursa Kabinet Jokowi: Anak Mantan Kepala BIN, Zaken, Sekjen Nasdem: Bahaya, 3 Menteri Terlempar?

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Inilah berita terkini bursa kabinet Jokowi. Mulai dari anak mantan Kepala BIN, kabinet zaken, hingga sekjen NasDem sebut bahaya

TRIBUNNEWS.COM - Berita terkini bursa kabinet Jokowi maisih menjadi topik hangat.

Apalagi setelah Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin telah ditetapkan KPU sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 setelah Pilpres 2019.

Sejumlah tokoh nasional dan partai politik sering dikaitkan dalam susunan kabinet Jokowi atau kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024.

Di antaranya yang menjadi fakta-fakta terbaru adalah isu anak mantan Kepala BIN Hendropriyono, kabinet zaken hingga Sekjen NasDem sebut bahaya.

Baca: VIDEO Aksi Heroik Tentara AS Loncat dan Hentikan Kapal Selam Bawa Kokain di Samudera Pasifik

Inilah fakta-fakta berita terkini yang dirangkum Tribunnews.com dalam bursa kabinet Jokowi:

1. Syarat menteri anak muda

Presiden Jokowi secara terbuka akan mencari anak-anak muda milenial yang akan masuk dalam kabinetnya untuk periode kedua pemerintahannya 2019-2024.

Meski begitu, Jokowi belum mau membocorkan dan meminta rakyat bersabar menunggu susunan kabinet diumumkan.

Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo Agustino, anak muda tersebut harus berasal dari kalangan profesional.

Selain itu, merela yang dipilih tidak terafiliasi ke partai politik manapun meskipun banyak orang menyatakan bahwa orang partai pun banyak yang profesional.

"Tapi perlu diingat bahwa profesionalnya orang partai tidak akan benar-benar independen (baca: profesional) sebab lebih kurang arahan pimpinan partai akan mewarnai kebijakan yang dibuatnya," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Jumat (12/7/2019).

Hal ini berbeda dengan orang yang benar-benar profesional. 

Karena mereka akan dapat lebih independen dibanding kaum profesional dari partai.

Karena itulah diperlukan anak muda dari kalangan profesional yang dipinang Jokowi untuk mengisi sejumlah kursi Menteri.

Lebih jauh dia menjelaskan, tidak dapat dipungkiri bahwa zaman sudah berubah dan perubahan tersebut harus dapat dijawab pikiran-pikiran brilian yang sesuai konteks zamannya.

Baca: Sembilan Kader PPP yang Dinilai Berpotensi Masuk Kabinet Jokowi

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini