TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada dua nama menteri di Kabinet Kerja yang disebut-sebut terancam dicopot oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Baca: Update Isu Susunan Kabinet Kerja : Ini Nama-nama yang Diprediksi Dicopot Hingga Rencana Jokowi
Pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi juga sempat menegur mereka berdua.
Teguran ini diberikan karena impor yang tinggi di sektor minyak dan gas.
Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat ada penurunan nilai impor Januari-Mei turun mencapai 9,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu secara tahunan, impor migas telah turun 23,7 persen.
Namun, Jokowi menilai angka tersebut belum memuaskan karena nilai impor masih tinggi.
Apalagi angka impor migasnya nilainya cukup besar.
Jokowi juga menyoroti angka ekspor Indonesia yang menurun.
Ekspor Januari-Mei 2019 year on year turun 8,6 persen.
Akibat impor yang tinggi dan ekspor yang rendah, neraca perdagangan mengalami defisit 2,14 miliar dollar AS.
Padahal, Jokowi menilai peluang untuk ekspor masih sangat besar.
Baca: Bara Hasibuan: Mayoritas Pengurus Wilayah PAN Ingin Gabung Koalisi Pemerintahan Jokowi-Maruf
"Hati-hati di migas Pak Menteri ESDM, yang berkaitan dengan ini. Bu menteri BUMN yang berkaitan dengan ini karena rate-nya yang paling banyak ada di situ," kata Jokowi.
Dalam satu tahun terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Agustus 2018 dengan nilai mencapai 3,04 juta dollar AS dan terendah terjadi di Januari 2019 dengan nilai 1,69 juta dollar AS.