News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Politikus PDIP Ungkap 4 Arti Pertemuan Jokowi Dan Prabowo di MRT

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden terpilih Joko Widodo bersalaman dengan mantan Capres 02 yang juga Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Setelah ketegangan politik yang terjadi pasca PIlpres 2019, kedua tokoh tersebut akhirnya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan bersama-sama menuju FX Sudirman. WARTA KOTA/ALEX SUBAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Pareira mengapresiasi sikap negarawan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bertemu untuk pertama kali pascapilpres 2019 di MRT, Jakarta, Sabtu (14/7/2019).

Bagi anggota DPR RI ini, terdapat empat arti pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bangsa Indonesia.

Pertama, pertemuan ini menunjukan sikap negarawan demokratis dua belah pihak.

 Sekaligus pendidikan politik yang baik untuk bangsa Indonesia.

Baca: PENGKHIANATAN, jadi Alasan Liga Italia Serie A Lebih Bergairah, Bukan Faktor Cristiano Ronaldo

Baca: BREAKING NEWS: BMKG Catat Gempa 5.8 M Kembali Guncang Labuha, Maluku Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Baca: Susy Susanti: Saatnya Pebulutangkis Indonesia Tingkatkan Level ke Peringkat Bergengsi Dunia

"Bahwa setelah kompetisi yang “panas” sekalipun, baik Jokowi maupu prabowo rela bertemu, berjabat tangan, ngobrol dan makan bersama merupakan sarana untuk kembali mengeratkan tali silaturahim anak bangsa," ujar Andreas Pareira kepada Tribunnews.com, Minggu (15/7/2019).

Kedua, tempat pertemuan yang unik dan netral di station MRT.

"MRT adalah sarana publik menunjukan jiwa egaliter yang merakyat kedua tokoh bangsa ini," jelas anggota komisi I DPR RI ini.

Ketiga, pertemuan di tempat umum seperti ini, sekaligus menepis semua isu yang berkembang selama ini, seolah-olah pilpres ini harus diakhiri dengan rekonsiliasi bagi-bagi kursi di pemerintahan. 

Keempat, pertemuan ini akan berdampak di masyarakat, bahwa urusan pilpres sudah selesai. 

"Dan kita kembali hidup berdampingan sebagai anak bangsa. Tidak ada lagi “cebong dan “kampret” yang ada adalah Garuda Pancasila. Sehingga akan jelas kelihatan, siapa yang bermain di air keruh, yang masih mau memanfaatkan agenda pilpres ini untuk memecah belah bangsa Indonesia," ucapnya.

Kembali Bersatu

Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7/2019) adalah momentum untuk kemajuan Indonesia.

Pertemuan ini juga diyakini akan mengakhiri spiritualisasi rasa dendam yang telah merasuk ke seluruh sendi kehidupan masyarakat yang sangat membahayakan eksistensi NKRI.

Hal itu disampaikan Direktur Relawan TKN, Maman Imanulhaq saat memberikan sambutan dalam acara syukuran rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo yang digelar Rumah Kerja Relawan (Rumker) Jokowi Amin di Jatinegara Jakarta, Sabtu (13/7/2019) malam.

"Saya yakin pertemuan ini akan mengakhiri rasa saling benci, curiga dan dendam yang memunculkan narasi tentang negeri yang sakit, kacau, kriminalisasi tokoh dll. Saya berharap semua pendukung kembali bersatu menguatkan persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air," kata Maman.

"Kita merasa lega dengan pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo tadi pagi. Karena harus diakui Pilpres 2019 telah memicu keretakan hubungan sosial di masyarakat. Mari kita hentikan aksi bullying, blokir-memblokir akun medsos, fitnah dan ujaran kebencian. Saatnya kita gotong royong membangun Indonesia yang lebih maju dan bermutu," ujar Bendahara Lembaga Dakwah PBNU ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini