TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratna Sarumpaet memutuskan tidak mengajukan banding atas vonis dua tahun penjara hakim terhadap dirinya terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks.
Kuasa hukum Ratna, Desmihardi, mengatakan keputusan ini diambil setelah kliennya berkonsultasi dengan tim hukumnya.
"Dari sisi ibu, kami penasihat hukum bahwa terhadap kasus ini, tidak akan mengajukan banding dulu," ujar Desmihardi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/7/2019).
Meski begitu, pihaknya masih melihat langkah hukum yang diambil oleh jaksa penuntut umum (JPU).
Namun saat ini pihaknya memutuskan untuk tidak mengajukan banding.
Baca: Jadi Pengisi Suara di Film Si Juki The Movie, Andovi Da Lopez Berikan Tanggapannya
Baca: Spesifikasi dan Harga Realme X, Rilis di Indonesia 25 Juli, Ini Keunggulannya Kamera Pop-up & OLED
Mengenai keputusan tidak mengajukan banding, Desmihardi mengatakan alasan masa hukuman Ratna menjadi pertimbangan.
Desmihardi menuturkan, saat ini Ratna telah menjalani hampir setengah masa tahanannya.
"Alasannya ada beberapa pertimbangan kita melihat masa hukuman yang 2 tahun itu ibu sendiri sudah menjalankan sampai saat ini sudah sampai hampir 9 bulan. Jadi kalau ibu menjalani, mungkin tinggal setahun lagi. Itu pertimbangan yang utama," jelas Desmihardi.
Seperti diketahui, hakim memvonis Ratna Sarumpaet dua tahun atas kasus penyebaran berita bohong yang menjeratnya.
Menurut hakim, Ratna terbukti bersalah, sesuai Pasal 14 ayat (1) Undang Undang nomor 1 tahun 1947 karena kebohongan yang dia buat menimbulkan keonaran.
Hakim menjatuhkan vonis terhadap Ratna Sarumpaet lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
JPU sebelumnya menuntut Ratna dengan hukuman enam tahun penjara. JPU menuntut Ratna dengan Pasal 14 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang hukum pidana karena diduga dengan sengaja menimbulkan keonaran.