Dalam manlap Ayu 2019, Paskhas menampilkan beberapa kemampuannya, seperti penerjunan dengan teknik high altitude high opening (Haho), high altitude low opening (Halo), infiltrasi, sabotase malam hari, Combat Search and Rescue (CSAR), serta kemampuan perang elektronika (pernika) menggunakan beberapa peralatan canggih seperti Smart Hunter.
Menurut Kasau, kemampuan khusus yang dimiliki Paskhas harus terus dilatihkan dan dikembangkan, agar tingkat profesionalisme prajurit Paskhas tetap terjaga.
“Latihan seperti ini harus terus kita kembangkan. Tugas tentara adalah latihan dan operasi. Biaya latihan memang mahal, peralatan latihan juga mahal, tetapi itu harus dilakukan, karena kita tidak tahu kapan operasi yang sebenarnya akan dilakukan. Oleh karena itu, setiap saat kita harus siap perang. Kesiapan dapat tercapai melalui latihan,” tambah Kasau.
Melibatkan ribuan prajurit dan puluhan pesawat, latihan Angkasa Yudha 2019 dirancang sebagai latihan yang paling lengkap dan sangat integratif.
Sebagai latihan puncak TNI AU, Ayu 2019 tercatat sebagai yang pertama dilakukan TNI AU secara lengkap melibatkan berbagai unsur dan dilaksanakan secara terpadu dan berurutan, mulai geladi posko, manuver lapangan, dan akan ditutup dengan “Fire Power Demo (FPD)” pada 24 Juli 2019 mendatang di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang.