Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota fraksi PPP MPR RI, Achmad Baidowi menyarankan agar Ketua MPR dijabat dari unsur DPD jika nantinya tak ada titik temu terkait pemilihan pimpinan MPR.
Hal itu menyusul partai-partai lima besar pemenang pemilu yang lolos ke parlemen yang makin terang-terangan mengincar jatah kursi Ketua MPR.
Demikian dikatakan Awiek, sapaan akrabnya dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk 'Musyawarah Mufakat untuk Pimpinan MPR', di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2019).
"Kenapa enggak unsur DPD yang jadi ketuanya, jadi komposisi pimpinan MPR itu wakil-wakilnya di isi dari DPR dan ketua MPR-nya dari DPD," katq Awiek.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa 23 Juli 2019 Gemini Mulai Ragu, Aries Menuntut Lebih
Baca: Tinggal Kenangan, Ini Potret Pohon Baobab Terbesar di Dunia
Baca: Inilah Deretan Jaksa dan Hakim yang Lolos Uji Kompetensi Capim KPK
Ia mengingatkan pada periode 2014 lalu DPD pernah diiusulkan menjadi Ketua MPR dalam paket.
Namun rencana itu tak terlaksana sehingga Ketua MPR dipilih dari PAN yakni Zulkifli Hasan.
Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan, usulan DPD ini bisa menjadi jalan tengah.
Apabila tidak terjadi kesepakatan antara pimpinan partai politik untuk mendapatkan jatah Ketua MPR.
"Itu bisa saja dan di UU enggak dilarang sebagai titik temu, apakah hal itu memungkinkan, dalam politik bisa saja mungkin," pungkasnya.
Diketahui, kursi Ketua MPR RI kini menjadi rebutan beberapa partai politik.
PKB, Golkar, hingga Gerindra pun terang-terangan mengincar pucuk pimpinan MPR.
Belakangan, Demokrat juga mengincar kursi Ketua MPR.