Peningkatan jumlah harta Budi terlihat dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan.
Pada 2008, tanah dan bangunan milik Budi senilai Rp 2.744.180.000, sedangkan tahun 2013 meningkat tajam menjadi Rp 21.543.934.000.
"Berdasarkan penyelidikan yang cukup lama, akhirnya KPK menemukan pidana dan menemukan lebih dari dua alat bukti untuk meningkatkan penyelidikan menjadi penyidikan," kata Ketua KPK saat itu, Abraham Samad.
Budi Gunawan disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11 atau 12 B Undang-undang Tindak Pidana Korupsi.
4. Jadi Wakapolri hingga kini Kepala BIN
Setelah mendapatkan informasi penetapan Budi sebagai tersangka, Presiden Jokowi langsung mengontak Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang juga Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno.
Presiden meminta Kompolnas menyiapkan pertimbangan akan langkah yang harus diambilnya terkait kasus tersebut.
Jokowi akhirnya menunda pengangkatan Budi Gunawan dan menunjuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kapolri tanpa batasan waktu.
Hingga akhirnya, Jokowi mengirimkan Surat Pergantian Kepala Polri baru atas nama Badrodin Haiti.
Sementara Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri dalam Sidang Wanjakti setelah Badrodin naik menjadi Kapolri.
Lalu pada 2 September 2016, Presiden Jokowi menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.
Ia dilantik sebagai Kepala BIN sejak tanggal 9 September 2016 dan masih bertugas hingga kini.
Pangkat Budi Gunawan pun dinaikkan dari Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi, menjadi Jenderal Polisi.
Budi Gunawan merupakan jenderal polisi kedua setelah Jenderal Pol Sutanto (2009-2011) yang memimpin lembaga telik sandi tersebut.
5. Pernah jadi target pembunuhan
Budi Gunawan rupanya merupakan satu tokoh nasional yang disebut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang menjadi target pembunuhan saat aksi kerusuhan 22 Mei 2019.
Selain Budi Gunawan, ada nama Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Staf Khusus Presiden bidang intelijen Gories Mere.
Hal ini disampaikan Tito Karnavian saat konferensi pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Informasi tersebut diperoleh dari pemeriksaan enam tersangka aksi kerusuhan 21-22 Mei 2019.
"Dasar kami sementara ini hanya Berita Acara Pemeriksaan (BAP). BAP itu resmi, pro justicia hasil pemeriksaan pada tersangka yang sudah kami tangkap bukan karena informasi intelijen," ungkap Kapolri.
"Mereka menyampaikan nama, satu adalah betul Pak Wiranto, kedua Pak Luhut Menko Maritim, ketiga KA BIN, keempat Gories Mere."
"Kelima salah satu pimpinan lembaga survei, saya tidak mau sebutkan ya," imbuhnya.
Terkait hal ini, Tito Karnavian memastikan pihaknya telah memberikan pengamanan maksimal pada keempat tokoh yang menjadi target pembunuhan tersebut.
"Yang jelas kami selalu sejak awal, begitu ada informasi selalu berikan pengamanan dan pengawalan pada yang bersangkutan," pungkasnya.
6. Disebut inisiator pertemuan Jokowi-Prabowo
Di balik pertemuan bersejarah antara Jokowi-Prabowo pertama kali pasca-Pilpres 2019, ternyata ada peran Budi Gunawan.
Budi Gunawan disebut ikut berperan dalam menjembatani pertemuan antara kedua tokoh nasional ini.
Demikian dikatakan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung di FX Sudirman seusai pertemuan, Sabtu (13/7/2019).
"Pak Budi Gunawan ini kan Kepala BIN. Beliau bekerja tanpa ada suara. Dan Alhamdulillah apa yang dikerjakan hari ini tercapai," kata Pramono, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Namun, Pramono enggan mengungkapkan lebih jauh seperti apa peran Budi Gunawan dalam menjembatani pertemuan tersebut.
Hal serupa disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Budi menyebut, pertemuan Jokowi dan Prabowo dijembatani oleh Budi Gunawan dan Pramono Anung.
Sementara dari kubu Prabowo, ada Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhie Prabowo yang menurut dia ikut berperan.
"Ada Pak Pram (Pramono Anung), ada Pak BG (Budi Gunawan), Pak Edhie Prabowo, itu orang baik semua. Mereka memang bersahabat ya," kata dia.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo memang ditunggu-tunggu publik.
Pertemuan tersebut sekaligus menjadi simbol rekonsiliasi di antara Jokowi dan Prabowo yang terjadi sejak Pilpres 2014.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fathul Amanah) (Kompas.com)