News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Megawati dan Prabowo Bertemu

Profil Budi Gunawan, Kepala BIN yang Hadir di Pertemuan Jokowi-Prabowo, Kini Megawati-Prabowo

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan mengucapkan sumpah jabatan pada acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Budi Gunawan dilantik menjadi kepala BIN menggantikan Sutiyoso.

Berikut profil Budi Gunawan, Kepala BIN yang hadir dalam pertemuan Jokowi-Prabowo. Kini ia muncul lagi dalam pertemuan Megawati-Prabowo.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri akhirnya bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Rabu (24/7/2019) siang.

Pertemuan kedua pimpinan partai tersebut berlangsung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.

Prabowo datang ke kediaman Mega didampingi Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhy Prabowo.

Prabowo tiba di kediaman Megawati sekitar pukul 12.30 WIB.

Kedatangan Prabowo disambut oleh dua anak Megawati, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo, sejumlah elite PDIP, serta mantan Sekjen PDI-P Pramono Anung.

Tampak pula Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan dalam pertemuan itu.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019) diadakan di Teuku Umar, tempat kediaman Megawati Soekarnoputri. Hadir mendampingi pertemuan kedua tokoh tersebut diantaranya Puan Maharani, Pramono Anung, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Kepala BIN Budi Gunawan dan Prananda Prabowo. Bakwan khusus buatan Ibu Megawati. Perpaduan aneka bahan dan bumbu2an membentuk cita rasa khusus. (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Baca: Pertemuan Prabowo-Megawati: Kemunculan Budi Gunawan hingga Nasi Goreng Spesial

Baca: Fakta Pertemuan Prabowo-Megawati Hari Ini, Tak Dihadiri Jokowi hingga Kembali Munculnya Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan oun menjadi sorotan lantaran ia pejabat negara dan bukan kader PDI-P.

Ini bukanlah kali pertama Budi Gunawan hadir dalam pertemuan penting tokoh nasional.

Satu di antaranya saat Presiden Joko Widodo bertemu dengan Prabowo untuk pertama kali pasca-Pilpres 2019.

Diketahui, Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, Sabtu (13/7/2019).

Dalam pertemuan itu, hadir Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhie Prabowo; juga Budi Gunawan.

Baca: Ada Budi Gunawan di Pertemuan Prabowo-Megawati, Punya Peran Sama Seperti Pertemuan Jokowi-Prabowo?

Presiden Joko Widodo saat bertemu calon presiden Prabowo Subianto usai sama-sama mencoba kereta MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada pemilihan presiden 2019. (Tribunnews/JEPRIMA)

Lantas, seperti apa sosok dan sepak terjang Budi Gunawan yang dulu hadir dalam pertemuan Jokowi-Prabowo dan kini Megawati-Prabowo.

Berikut rangkuman Tribunnews.com:

1. Pernah Jadi Ajudan Megawati

Calon Kapolri, Komjen Pol Budi Gunawan menerima kunjungan Komisi III DPR RI di kediamannya, di Jalan Duren Tiga Barat VI Nomor 21, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (13/1/2015). (The Jakarta Post/Dhoni Setiawan)

Budi Gunawan lahir di Surakarta, 11 Desember 1959 dan menyelesaikan pendidikan polisinya di Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1983.

Karier Budi Gunawan di kepolisian terbilang cemerlang.

Saat berpangkat Komisaris Besar (Kombes), Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden pada 1999-2000 dan Presiden RI pada 2000-2004 di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Kala menjabat sebagai ajudan Megawati, ada satu rahasia Budi Gunawan yang kemudian dibeberkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Budi Gunawan masih setia mendampingi Megawati hingga putri Bung Karno itu menjabat presiden.

Informasi tersebut terbilang rahasia mengingat sebelumnya tak setiap orang mengetahui tentang ini.

"Di pusat kekuasaan, kami punya satu orang yang mengawal reformasi instrumental."

"Kami beruntung dengan hadirnya Beliau di pusat kekuasaan," kata Tito di Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Ternyata Budi Gunawan menjadi andalan untuk 'menyuarakan' kepentingan reformasi di tubuh Polri di masa itu.

Sehingga keberhasilan reformasi yang terjadi hingga saat ini tak lepas dari peran Budi Gunawan di era Megawati.

Setelah menjadi ajudan Megawati, Budi Gunawan pernah menjabat sebagai Kapolda Bali (2012).

Budi Gunawan juga pernah mengikuti seleksi calon Kapolri pada 2013 untuk menggantikan posisi Jenderal (Purn) Timur Pradopo.

Namun, Budi harus merelakan posisi Kapolri ke-20 kepada Sutarman, lulusan Akpol 1981 yang juga mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.

Di luar itu, Budi Gunawan tetap menorehkan prestasi cemerlang dalam perjalanan kariernya.

2. Calon tunggal Kapolri

Dokumen pengajuan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri (Kompas.com/Fidel Ali)

Budi Gunawan sempat dipilih Presiden Jokowi calon tunggal kapolri untuk mengganti Jenderal Pol Sutarman.

Saat itu, Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol).

Penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri tertuang dalam Surat Presiden Joko Widodo.

Surat itu dibenarkan oleh Sekretaris Kabinet yang saat itu dijabat oleh Andi Widjajanto, Sabtu (10/1/2015) pagi ini.

Andi juga menjelaskan, Presiden tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam pemilihan calon kapolri ini.

Bersamaan dengan pengajuan Budi Gunawan, Jokowi juga memberhentikan Kapolri Jenderal Pol Sutarman dari jabatannya.

3. Tersangkut kasus rekening gendut

Komisi III DPR RI tetap laksanakan uji kelayakan dan kepatuhan terhadap Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman, walaupun yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK, Rabu (14/1/2015) berlangsung di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Sebenarnya, pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri RI dikritik berbagai pihak.

Puncaknya, Budi Gunawan ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus kepemilikan rekening gendut, Selasa (13/1/2019).

Penyelidikan KPK terhadap transaksi mencurigakan tersebut dibuka pada Juli 2014.

Hasil penyelidikan mengungkap, terjadi transaksi mencurigakan di rekening Budi saat masih menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Sumber Daya Manusia Polri periode 2004-2006.

Harta kekayaan Budi mengalami peningkatan hingga lima kali lipat dalam kurun waktu 2008-2013.

Peningkatan jumlah harta Budi terlihat dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan.

Pada 2008, tanah dan bangunan milik Budi senilai Rp 2.744.180.000, sedangkan tahun 2013 meningkat tajam menjadi Rp 21.543.934.000.

"Berdasarkan penyelidikan yang cukup lama, akhirnya KPK menemukan pidana dan menemukan lebih dari dua alat bukti untuk meningkatkan penyelidikan menjadi penyidikan," kata Ketua KPK saat itu, Abraham Samad.

Budi Gunawan disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11 atau 12 B Undang-undang Tindak Pidana Korupsi.

4. Jadi Wakapolri hingga kini Kepala BIN

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan mengucapkan sumpah jabatan pada acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Budi Gunawan dilantik menjadi kepala BIN menggantikan Sutiyoso. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Setelah mendapatkan informasi penetapan Budi sebagai tersangka, Presiden Jokowi langsung mengontak Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang juga Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno.

Presiden meminta Kompolnas menyiapkan pertimbangan akan langkah yang harus diambilnya terkait kasus tersebut.

Jokowi akhirnya menunda pengangkatan Budi Gunawan dan menunjuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas Kapolri tanpa batasan waktu.

Hingga akhirnya, Jokowi mengirimkan Surat Pergantian Kepala Polri baru atas nama Badrodin Haiti.

Sementara Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri dalam Sidang Wanjakti setelah Badrodin naik menjadi Kapolri.

Lalu pada 2 September 2016, Presiden Jokowi menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso.

Ia dilantik sebagai Kepala BIN sejak tanggal 9 September 2016 dan masih bertugas hingga kini.

Pangkat Budi Gunawan pun dinaikkan dari Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi, menjadi Jenderal Polisi.

Budi Gunawan merupakan jenderal polisi kedua setelah Jenderal Pol Sutanto (2009-2011) yang memimpin lembaga telik sandi tersebut.

5. Pernah jadi target pembunuhan

Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere. (tribunews.com)

Budi Gunawan rupanya merupakan satu tokoh nasional yang disebut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang menjadi target pembunuhan saat aksi kerusuhan 22 Mei 2019.

Selain Budi Gunawan, ada nama Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Staf Khusus Presiden bidang intelijen Gories Mere.

Hal ini disampaikan Tito Karnavian saat konferensi pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Informasi tersebut diperoleh dari pemeriksaan enam tersangka aksi kerusuhan 21-22 Mei 2019.

"Dasar kami sementara ini hanya Berita Acara Pemeriksaan (BAP). BAP itu resmi, pro justicia hasil pemeriksaan pada tersangka yang sudah kami tangkap bukan karena informasi intelijen," ungkap Kapolri.

"‎Mereka menyampaikan nama, satu adalah betul Pak Wiranto, kedua Pak Luhut Menko Maritim, ketiga KA BIN, keempat Gories Mere."

"Kelima salah satu pimpinan lembaga survei, saya tidak mau sebutkan ya," imbuhnya.

Terkait hal ini, Tito Karnavian memastikan pihaknya telah memberikan pengamanan maksimal pada keempat tokoh yang menjadi target pembunuhan tersebut.

"Yang jelas kami selalu sejak awal, begitu ada informasi selalu berikan pengamanan dan pengawalan pada yang bersangkutan," pungkasnya.

6. Disebut inisiator pertemuan Jokowi-Prabowo

Presiden Joko Widodo saat bertemu calon presiden Prabowo Subianto usai sama-sama mencoba kereta MRT di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada pemilihan presiden 2019. (Tribunnews/JEPRIMA)

Di balik pertemuan bersejarah antara Jokowi-Prabowo pertama kali pasca-Pilpres 2019, ternyata ada peran Budi Gunawan.

Budi Gunawan disebut ikut berperan dalam menjembatani pertemuan antara kedua tokoh nasional ini.

Demikian dikatakan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung di FX Sudirman seusai pertemuan, Sabtu (13/7/2019).

"Pak Budi Gunawan ini kan Kepala BIN. Beliau bekerja tanpa ada suara. Dan Alhamdulillah apa yang dikerjakan hari ini tercapai," kata Pramono, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Namun, Pramono enggan mengungkapkan lebih jauh seperti apa peran Budi Gunawan dalam menjembatani pertemuan tersebut.

Hal serupa disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Budi menyebut, pertemuan Jokowi dan Prabowo dijembatani oleh Budi Gunawan dan Pramono Anung.

Sementara dari kubu Prabowo, ada Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhie Prabowo yang menurut dia ikut berperan.

"Ada Pak Pram (Pramono Anung), ada Pak BG (Budi Gunawan), Pak Edhie Prabowo, itu orang baik semua. Mereka memang bersahabat ya," kata dia.

Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo memang ditunggu-tunggu publik.

Pertemuan tersebut sekaligus menjadi simbol rekonsiliasi di antara Jokowi dan Prabowo yang terjadi sejak Pilpres 2014.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fathul Amanah) (Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini