Berdasarkan data UPTD Tahura Bukit Soeharto, kawasan tersebut memiliki luas sekitar 61.850 ha.
Sebelum menjadi Tahura, Bukit Soeharto lebih dulu berstatus Taman Wisata Alam yang ditetapkan tahun 1991.
Selanjutnya pada Oktober 2004 Bukit Soeharto ditetapkan sebagai Taman Hutan Raya.
Namun jika memang nanti Presiden Joko Widodo menentukan Bukit Soeharto menjadi Ibu Kota Baru bagi Indonesia.
Setidaknya upaya pemindahan ibu kota Indonesia ini sudah dilengkapi dengan berbagai infrastruktur.
Yang bisa dibilang lengkap dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Kalimantan.
Dekat kawasan Bukit Soeharto, tentu saja ada infrastruktur jalan tol yang menghubungkan Kota Balikapapan-Kota Samarinda atau yang disingkat dengan sebutan Tol Balsam.
Sementara ini, di tahun 2019, kelengkapan jalan Tol Balsam ini menjadi satu-satunya jalan tol di Pulau Kalimantan.
Diketahui, saat kunjungan Presiden Joko Widodo pada April waktu lalu, disampaikan, tol Balikpapan-Samarinda atau dikenal Tol Balsam ditarget rampung akhir 2019.
Proses pembangunan Tol Balsam terdiri lima seksi, yakni Seksi 1 ruas Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 kilometer, Seksi II Samboja-Muara Jawa 30,98 kilometer.
Dan Seksi III Muara Jawa-Palaran 17,50 kilometer, Seksi IV Palaran-Samarinda sepanjang 17,95 kilometer, dan Seksi V Balikpapan-Sepinggan 11,09 kilometer.
Pengerjaan Tol Balsam terus dikebut, mengingat target perampungan Tol Balsam harus tahun ini, Tol Balsam akan dioperasikan akhir 2019 ini.
Selain itu, seandainya pemindahan ibu kota Indonesia memilih di Bukit Soeharto, Kalimantan Timur maka Ibu Kota Baru Indonesia sudah memiliki stadion sepak bola internasional.
Menyadur dari Kompas.com, dengan judul Ibu Kota NKRI Pindah, Ini Daftar Stadion Internasional yang Bakal di Kalimantan Timur, dijelaskan, ada beberapa stadion di Kalimantan Timur yang banyak dinilai layak menggelar pertandingan internasional: