TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas akibat gempa bumi Banten bertambah menjadi enam orang per Minggu (4/8/2019).
"Jumlah total (korban) meninggal dunia 6 orang, luka-luka 3 orang," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, melalui keterangan tertulis, Minggu.
Korban tersebar di beberapa daerah. Di Kabupaten Pandeglang, terdapat satu orang meninggal dunia, dan dua orang luka-luka. Kemudian, sebanyak tiga orang meninggal dunia di Kabupaten Lebak.
Sementara, di Kabupaten Sukabumi, tercatat dua orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka-luka.
Baca: Wapres JK Resmikan Masjid dan Sekolah Ramah Gempa di Lombok
Secara keseluruhan, jumlah warga yang terdampak sekitar 136 kepala keluarga dan sebanyak 33.000 orang mengungsi akibat bencana tersebut.
Seperti diketahui, gempa bumi bermagnitudo 6,9 mengguncang sebagian wilayah Banten, Jumat (2/8/2019. Gempa yang berpusat di 147 kilometer barat daya Sumur, Banten itu juga terasa hingga Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Tengah.
Awalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis, kekuatan gempa Banten adalah magnitudo 7,4 dengan kedalaman 10 kilometer dengan pusat di 147 km arah barat daya Sumur, Banten.
BMKG saat itu juga menyebut gempa ini berpotensi tsunami. Baca juga: [HOAKS] Gempa Magnitudo 9 Pasca-gempa Banten Namun, setelah dilakukan sejumlah pemutakhiran, ada perubahan sejumlah data mengenai gempa Banten.
Setelah direvisi, BMKG menyebut kekuatan gempa magnitudo 6,9 dengan kedalaman gempa 48 kilometer. Selain itu, episenter gempa terletak pada koordinat 7,32 LS dan 104,75 BT, atau tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.