"Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Jokowi.
Baca: Jokowi Tak Jatuhkan Sanksi ke Direksi PLN Pasca Insiden Listrik Padam
Baca: Begini Kisah Mati Listik Ibu Kota dan Sekitarnya di 2002 yang Disinggung Jokowi di Kantor PLN
2. Penjelasan Plt Dirut PLN terlalu teknis dan panjang
Setelah Jokowi berbicara selama dua menit, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu memberikan penjelasan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan padamnya listrik.
Sripeni berbicara selama 11 menit 34 detik, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Berikut penjelasan Sripeni yang membuat Jokowi memasang raut muka datar dan tidak puas.
Atas nama direksi kami mohon maaf atas kejadian hari Minggu, 4 Agustus 2019 kemarin.
Mohon izin Pak Presiden, kami laporkan bahwa pada sistem kelistrikan di Jawa-Bali ini terdapat dua sistem yaitu utara dan selatan, di mana sistem transmisi ini masing-masingnya memiliki dua sirkuit.
Jadi dua sirkuit di utara dan dua sirkuit di selatan. Jadi totalnya 4 sirkuit/jaringan, yang menjadi backbone yaitu jaringan 500kv.
Kalau dari utara adalah Rembang, Ungaran, Mandiraja. Kemudian yang selatan Kediri, Kasugihan, kemudian Tasik. Dua-nya adalah 500kv, dua sirkuit.
Kemudian yang terjadi pada hari Minggu posisinya sebagai berikut.
Jadi pada utara pada titik di jaringan Ungaran-Pemalang, itu di Kecamatan Gunung Padi, terjadi gangguan di mana gangguan pertama terjadi 11.48 WIB. Kemudian sirkuit kedua juga mengalami gangguan.
Nah, kemudian secara otomatis pasokan listrik dari timur ke barat, ini dalam rangka efisiensi, pasokan listrik murah ditransfer dari timur ke barat.
Salah satu mitigasi yang telah dilakukan oleh kami adalah membangun PLTU murah, di pusat beban yaitu di wilayah barat, sekarang sedang berjalan.
Salah satunya yang akan beroperasi pada tahun ini adalah jawa 3.