News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mati Listrik di Ibu Kota dan Sekitarnya

Listrik Padam Massal, Fahri Hamzah Minta PLN Jawab Kerugian Konsumen

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga beraktifitas menggunakan penerangan lilin dan lampu darurat, di wilayah Karet Tengsin Jakarta, Minggu malam (4/8/2019). Aliran listrik di Banten, Jabodetabek hingga Bandung terputus akibat adanya gangguan pada sejumlah pembangkit di Jawa. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta PT PLN untuk berkoordinasi dengan lembaga lembaga kebencanaan seperti BMKG dan BNPB dalam melakukan analisis kerusakan pembangkit.

Apakah matinya listrik karena kerusakan sejumlah pembangkit itu berkaitan dengan bencana alam atau tidak.

"Itu dulu yang harus ditegaskan. Sebab apabila memang itu hubungannya dengan bencana alam ada unsur kata yang memang tidak bisa direncanakan, tidak ada bencana alam yang persis dan benar-benar diketahui kapan akan terjadi," kata Fahri saat dihubungi,"Senin, (5/8/2019).

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (31/7/2019) (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Bila itu alasannya, menurut Fahri, PLN harus menjelaskan antisipasi kerusakan pembangkit di seluruh wilayah Indonesia akibat bencana. Sehingga padamnya listrik tidak masif yang merugikan banyak orang.

"Setelah itu bisa dijelaskan barulah mendesain sistem listrik distribusi ke depan yang lebih otonom. Sebab kalau black out terjadi secara masif, karena sistemnya tidak otonom berbahaya sekali. Seharusnya pada titik bencana tertentu dia tidak menyebar sebagai sebab kematian listrik secara menyeluruh," katanya.

Baca: Listrik Padam Massal, Menhub Sebut KRL Rute Bekasi Hari Ini Belum Normal

Baca: Listrik Aliran Atas Lintas Pondok Ranji-Serpong Mulai Normal, Jalur KRL Kembali Lancar

Baca: Rudiantara: Sejumlah Wilayah Belum Dapat Nikmati Jaringan Komunikasi dengan Normal

PLN juga harus menjelaskan sejujur-jujurnya mengenai pemadman listrik yang telah dilakukan, termasuk menghitung besar kerugian konsumen.

"Termasuk menjawab tentang kerugian yang dihadapi konsumen. PLN juga harus menjelaskan bagaimana antisipasi apabila hal ini masih terjadi. Supaya ada ketenangan bagi masyarakat, konsumen dan pada saat seperti ini diperlukan satu keberanian untuk korektif kalau desain kelistikan kita ada masalah. Ini saatnya untuk kita memperbaikinya," pungkasnya.

Sebelumnya, pemadaman listrik terjadi di wilayah DKI Jakarta serta sebagian wilayah Jawa Barat karena adanya gangguan sejumlah pembangkit sejak Minggu, (4/8/2019) pukul 11.50 Wib siang .

Malam hari listrik di sebagaian wilayah Jakarta kembali menyala. Hanya saja pada Senin pagi listrik di Wilayah Jakarta kembali padam.

PLN menyampaikan permintaan maaf akibat pemadaman listrik yang terjadi tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini