News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Periksa Pelatih Paskibraka Terkait Kematian Aurel

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di SUGBK, Rabu (10/7/2019).

"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ujar Farid saat ditemui Kompas.com.

Selama pelatihan, almarhumah kerap disuruh melakukan push up dengan tangan dikepal.

Akibatnya, tangan almarhumah mengalami lebam.

"Kemudian push up kepal yang di aspal di mana cewe suka ada cincinnya. Ini di luar kelaziman, sedangkan pendidikan militer sendiri tidak sampai sejauh itu," lanjut Farid.

Selain itu, putrinya kerap disuruh makan jeruk beserta kulit-kulitnya.

Hal ini yang membuat mental dan keadaan fisik Aurrelia semakin turun.

Berlatih menjadi Paskibraka Tangerang Selatan selama sebulan

Sebelum meninggal dunia, Aurel mengikuti pelatihan selama sebulan untuk menjadi pasukan pengibar bendera di Lapangan Cilenggang, Serpong.

Menurut keterangan Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel, Warta Wijaya, sosok Aurel selama sebulan latihan sangat sehat.

Bahkan, Aurel lebih terlihat kuat dibanding temannya yang lain.

"Enggak pernah ngeluh anaknya, selalu ceria selama latihan," kata Warta, dikutip dariĀ Kompas.com.

Warta mengatakan, Aurel sudah menjadi kandidat pembawa baki yang akan menyerahkan atau menerima bendera merah putih dari Wali Kota Tangsel.

"Aurel sejatinya masuk kandidat pembawa baki. Dengar kabar begini kaget pastinya, enggak nyangka," ujarnya.

Buku diary dirobek-robekĀ 

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini