TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang mengaku sudah diajak bicara oleh Presiden Jokowi terkait penyusunan kabinet pemerintahan periode 2019-2024.
Dari pembicaraan yang telah dilakukan tersebut, menurutnya Presiden akan mengumumkan kabinet sebelum pelantikan presiden 20 Oktober mendatang.
"Saya sih sudah tahu dan sudah pernah bicara sama beliau kita sepakat untuk menyerahkan hak prerogatif kepada Presiden sendiri," kata Oesman Sapta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Hanura, menurut Oesman Sapta meyerahkan 40 nama kepada presiden untuk dipertimbangkan masuk ke dalam kabinet pemerintahan.
Hanya saja Oesman tidak mau membeberkan nama-nama yang disetorkan tersebut.
"Itu rahasia kita, itu engak bisa kita buka di sini. Kalau kita buka kita mendahului apa yang ada dalam benak presiden," katanya.
Oesman juga mengaku belum tahu berapa jatah yang diberikan Jokowi kepada Hanura.
Pihaknya menurut Oesman menyerahkan sepenuhnya kepada presiden dalam menysusun kabinet.
"Partai partai pendukung, (harus) mendukung presiden mengambil suatu keputusan. Bukan mendukung tapi mengatur Presiden, itu tidak bisa,"katanya.
Oleh karena itu menurut Oesman Sapta apapun keputusan Presiden Jokowi dalam menyusun kabinet, Hanura akan mengikutinya.
Termasuk mengenai informasi komposisi kabinet ke depan yang akan mengambil 55 persen dari kelompok profesional dan 45 persen dari partai politik.
"Sekarang saya mau tanya anda setuju tidak hak prerogatif presiden, bah sudah jangan ditanya lagi kalau dia bilang begitu mau apa," pungkasnya.
Segera Umumkan
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan presiden akan mengumumkan komposisi kabinet pemerintahan periode 2019-2024 sesegera mungkin.