TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo kembali pamit usai melantik sekitar 30 pejabat di lingkungan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).
Tjahjo mengaku wajar jika dirinya pamit lantaran masa jabatannya sebagai Mendagri tinggal 1,5 bulan lagi.
Ia mengatakan tidak mempunyai ambisi untuk menjabat sebagai Mendagri atau sebagai menteri lainnya di periode Presiden Joko Widodo 2019-2024.
Baca: Wiranto Digugat Kivlan Zen, Kuasa Hukum Wiranto: Semua Pokok Gugatan Itu Bohong Semua
“Saya menunggu hingga bulan Oktober 2019 besok ini rasanya seperti bertahun-tahun. Saya ini pegang prinsip TNI yaitu taat, nurut, dan instruksi. Jadi kalau disuruh pensiun siap, dikasih tugas siap, dan kalau tidak dikasih tugas juga siap dengan tetap mendukung pemerintahan selanjutnya,” ungkap Tjahjo yang mengenakan pakaian serba hitam.
Di depan pejabat DKPP, termasuk Ketua DKPP Harjono dan Ketua Bawaslu RI Abhan itu, Tjahjo menyatakan permintaan maaf jika ada hal yang kurang berkenan selama dirinya bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu.
Baca: Seorang Perempuan Tewas Gantung Diri di Cengkareng Diduga karena Terlibat Cinta Segitiga
Ia juga mengajak semua pihak tidak terus menerus berandai-andai mengenai sosok menteri yang akan dipilih Presiden Jokowi di pemerintahan 2019-2024.
“Terima kasih kerja sama selama lima tahun dan sekaligus saya mengucapkan permintaan maaf. Tentu saya selama ini juga ada khilaf.”
“Kalau Bu Megawati sebagai atasan saya di partai bilang cukup saya ya siap, kalau Pak Jokowi juga bilang cukup akan saya laksanakan. Ditugaskan ke mana saya siap. Kita lihat nanti komposisi menterinya bagaimana,” pungkasnya.