Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan bahwa serangan yang mungkin saja bisa dialami Indonesia adalah dari sektor ekonomi.
Ia pun menyebutkan contoh negara yang bisa melakukan hal itu untuk saat ini.
Tiongkok (Cina) dianggap sebagai negara yang tidak akan menyerang Indonesia dalam sektor pertahanan, namun serangan mungkin akan dilakukan dalam bidang lainnya yakni ekonomi.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat memberikan pembekalan dalam Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan yang digelar di Gedung Auditorium Yos Sudarso, Seskoal Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).
Baca: Bea Cukai Kudus Selamatkan Kerugian Negara Ratusan Juta Rupiah di Jepara
Baca: Video Penampakan Tumbuhan Bajakah Viral Jadi Obat Penyembuh Kanker Temuan Siswa SMA Palangkaraya
Baca: Terpilih Jadi Brand Ambassador, Christiano Ronaldo Diajak Goyang Shopee Tapi Pakai Improvisasi
Baca: Simak! Jadwal Laga Terakhir Grup B Piala AFF U-18 Alami Perubahan
"Cina tidak akan menyerang Indonesia, tetapi akan menyerang kita dari sisi ekonomi," ujar JK.
Serangan dari sisi ekonomi ini bisa berdampak pada macetnya industri serta sektor bisnis tanah air.
Namun hal itu tidak akan terjadi jika Indonesia mampu menangkal dan menghadapi serangan tersebut.
"Bisa industri macet apabila kemampuan kita tidak terjadi," kata JK.
Perlu diketahui, Tiongkok memang kini menjadi salah satu negara yang mempengaruhi perekonomian dan bisnis dunia.
Bahkan Amerika Serikat (AS) pun mewaspadai negara tersebut sebagai salah satu ancaman dalam sektor industri.
Berdasar pada banyak peristiwa yang terjadi di dunia, untuk menguasai negara lainnya, hal yang digunakan tidak hanya melalui peperangan saja, namun juga dari sisi ekonomi.
Sehingga Indonesia perlu mewaspadai kemungkinan tersebut.
Kekuatan suatu negara dalam menghadapi tantangan atau serangan dari negara lainnya adalah jika seluruh elemen bersatu.
JK menekankan, serangan yang bisa dialami Indonesia memang memungkinkan dari sektor ekonomi, namun penting diketahui bahwa peranan TNI-Polri dalam menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan juga sangat dibutuhkan.
Karena dampak ekonomi bisa berpengaruh pada situasi politik serta sektor lainnya.
"Itu tantangan dari luar harus kita hadapi secara bersama-sama, memperbaiki efisiensi kita dan memperbaiki sumber daya kita," kata JK.