TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana akrab penuh kekeluargaan tampak saat Presiden Joko Widodo berdialog dengan anggota Paskibraka dan Paduan Suara Gita Bahana Nusantara.
Momen itu terlihat di Istana Negara, Sabtu (17/8/2019) malam.
Anggota Paskibraka Rangga Wirabrata Mahardika dan anggota Paduan Suara Gita Bahana Nusantara, Abel, menjadi sorotan dan dapat hadiah dari Presiden Jokowi.
Malam itu Presiden Jokowi menyuguhkan beragam makanan mulai dari bakso, pangsit, nasi liwet, nasi bebek, hingga nasi kebuli.
Ada juga camilan kue, buah hingga minuman bahkan es krim.
Tidak lupa, Presiden Jokowi mengundang grup musik RAN beranggotakan Rayi, Asta dan Nino untuk menghibur ratusan anggota Paskibraka dan Gita Bahana Nusantara.
Baca: Barbie Kumalasari Salah Nyebut Genre Musik, Iram Kaka Band Langsung Koreksi:Bukan Pop Tapi Pop Rock!
Baca: Ini Lokasi UPT BKN Terbaru yang Buka Pendaftaran Simulasi CAT CPNS 2019, Beberapa Sudah Ditutup
Di sela penampilan RAN, Presiden Jokowi tiba-tiba naik ke podium.
Mulanya, Presiden Jokowi memanggiil Rangga Wirabrata Mahardika.
Saat upacara pengibaran bendera Merah Putih HUT ke-74 RI di Istana Merdeka, Rangga Wirabrata Mahardika sempat grogi dan tampak mengambil napas dalam-dalam.
Momen tersebut membuat ia menjadi perhatian Presiden Jokowi.
"Yang ngerek bendera ada yang namanya Rangga?" tanya Presiden Jokowi ke anggota Paskibraka.
Rangga pun langsung maju ke atas panggung.
Presiden Jokowi menjelaskan kenapa ia memilih Rangga untuk maju seperi dilansir Kompas.com dalam artikel, Grogi Kibarkan Bendera, Rangga Justru Dapat Sepeda dari Jokowi.
"Saya tadi lihat di TV itu waktu kamu, kok kelihatan gugup. Benar? Merasa enggak?" tanya Presiden Jokowi.
"Sedikit. Agak gugup, saat melangkah ke tiang bendera," jawab Rangga.
"Kalau saya enggak sedikit. Lihat di TV tadi, agak banyak gugupnya. Kenapa sih? Ya meskipun enggak salah, tapi kelihatan agak grogi dikit. Sehingga harus ambil napasnya kelihatan," timpal Jokowi lagi.
"Bawaan saja mungkin, Pak, grogi," jawab Rangga.
"Mungkin ada beban apa gitu. Apa ingat pacar di rumah sehingga gugup? Ya sudah makasih. Ya, Rangga saya beri sepeda. Diambil saja," kata Jokowi disambut tepuk tangan para anggota Paskibraka.
Rangga mengaku sudah melakukan upaya terbaik untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih, meski sempat gugup.
"Karena tugas sebenarnya. Sudah 3 bulan latihan dan harus menunjukkan yang terbaik. Saya sudah mencoba melakukan yang terbaik," ujar Rangga kepada wartawan usai acara.
Rangga tidak menyangka kegugupannya itu justru membuat ia mendapat sepeda dari Jokowi. "Enggak nyangka. Tapi senang dikasih sepeda sama Pak Jokowi," ujarnya.
Sepatu Bekas Jokowi 400 Ribuan
Lain lagi yang dirasakan Abel, anggota Paduan Suara Gita Bahana Nusantara asal Sulawesi Selatan.
Awalnya, Presiden Jokowi bertanya kepada para anggota Paskibraka dan Paduan Suara Gita Bahana Nusantara apakah ada yang memiliki nomor sepatu 43.
Lalu dengan penuh semangat Abel langsung tunjuk tangan dan maju ke podium.
"Abel bener nomor sepatumu itu? Sekarang Pancasila," kata Presiden Jokowi.
Abel pun langsung melafalkan Pancasila dengan lancar.
Presiden Jokowi lalu memberi sepatu NAH Project, brand lokal asal Bandung.
Ia mengakui sepatu berwarna merah itu bekas ia pakai.
"Ini adalah sepatu, sepatu saya. Sudah saya pakai. Ini produksi dalam negeri dari Bandung. Ini yang akan saya berikan pada Abel Jadi sepatunya itu agak kotor dikit karena pernah dipakai," kata Presiden Jokowi.
Abel pun tampak girang mendapat sepatu dari Jokowi.
Kepada 68 anggota Paskibraka, Jokowi berpesan agar mereka untuk terus menjaga persatuan.
Perbedaan yang ada jangan sampai membuat Indonesia terpecah belah.
Sepatu bekas Presiden Jokowi tersebut merupakan seri Yoga Flex Knit V2.0.
Tempo hari, CEO sekaligus owner Nah Project, Rizki Arief Dwi P (23), mengatakan akhir Juli 2018 seorang ajudan Jokowi memesan langsung tiga sneakers buatannya.
“Kita tahu bahwa alamatnya memang dikirim ke Istana, tetapi enggak tahu siapa yang bakal pakai,” kata Rizki kepada ayobandung.com belum lama ini.
Presiden Jokowi memesan tiga sneakers sekaligus dengan tiga warna yang berbeda yaitu hitam, abu-abu, dan merah.
Menurutnya, sneakers Nah Project bisa sampai di tangan Jokowi lantaran ajudannya pernah bertanya kepada komunitas dan anak muda pencinta sneakers.
Sepatu lokal apa yang bagus dan patut menjadi rekomendasi? “Katanya anak-anak waktu itu bilang Nah Project. Akhirnya ajudannya memesan langsung kepada kami,” jelas Arief.
Nah Project lahir pada Oktober 2017. Belum setahun usianya, namanya sudah melambung apalagi saat Presiden Jokowi terlihat beberapa kali memakai sepatu buatan Nah Project.
Rizki menyadari beberapa tahun ke belakang tren sneakers tengah naik daun. Menurutnya hal ini merupakan peluang bagi sneaker lokal.
Terlebih selama ini pembuat sneakers lokal belum memiliki brand dan strategi marketing yang apik.
Butuh lima sampai delapan bulan baginya untuk melakukan riset kecil-kecilan soal teknologi sepatu dan cara pembuatannya.
Dia menyesuaikan produk yang cocok dan nyaman untuk dipakai di Indonesia. Hasilnya terpilih flexnit sebagai bahan utama dengan alasan ringan, empuk, nyaman, tak membuat sesak dan lelah dipakai berjalan seharian.
“Tetap dengan konstruksi yang kuat,” terangnya.
Harga sepatu Nah Project berada di kisaran Rp300–400 ribu. Segmen utamanya adalah kalangan pencinta sneakers, anak muda, dan orang-orang yang aktif dengan mengedepankan gaya kekinian.
Menurut penuturannya, dalam sebulan 3000 pasang sepatu ludes diserap pasar.
“Kita tiap bulannya produksi 3000-5000 pasang,” Rizki melanjutkan sebagian besar merek sneakers lokal bermain dengan strategi kuno. (Tribunnews.com/Kompas.com)