News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Siapa Pihak yang Dimaksud Kapolri Memobilisasi Massa Saat Rusuh di Kota Manokwari?

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian usai mengunjungi Aiptu Agus Sumarsono, anggota Polsek Wonokromo korban serangan terduga teroris di RS Bhayangkara Polda Jatim, Senin (19/8/2019). Dalam kesempatan itu, kapolri juga memberi keterangan pers terkait kerusuhan di Manokwari, Papua. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

"Saya ingin sampaikan jaminan seluruh mahasiswa papua yang sedang kuliah di jatim mereka akan terjaga keamanannya mereka akan terlindungi. Saya berharap mereka tetap melanjutkan studinya dengan baik," tegasnya.

Pasalnya saat momen sakral peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 74, terdapat kerusuhan yang melibatkan mahasiswa Papua. Baik di Malang maupun di Surabaya.

Di Surabaya, kerusuhan yang berujung pengosongan asrama mahasiswa Papua oleh kepolisian, disebabkan karena adanya dugaan pengrusakan bendera merah putih oleh mahasiswa Papua dan dibuang ke selokan. Hal tersebut terjadi pada Sabtu (17/8/2019) sore.

Yang memicu adanya bentrok dengan ormas dan pengamanan oleh kepolisian.

Sedangkan di Malang, kericuhan juga terjadi melibatkan mahasiswa Papua dengan warga.

Pasalnya aliansi mahasiswa Papua tersebut menuntut hak hak Papua dalam rangka memperingati 57 tahun perjanjian New York. Aksi tersebut mendapat penghadangan oleh warga dan berujung bentok dan pengamanan oleh pihak kepolisian.

Perlakukan Secara Adil

Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif menilai persoalan kerusuhan di Manokwari Papua harus ditangani dengan baik dan adil.

Menurutnya kerusuhan dapat terjadi dimana-dimana namun harus diatasi. "Rusuh di mana-mana tapi itu nanti ada persoalan, tapi harus kita atasi," kata Buya Syafii di UK Petra Surabaya, Senin (19/8/2019).

Terpenting menurutnya, masyarakat harus tidak lupa akan sila ke lima Pancasila, Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Yang penting menurut saya yang agak terlupakan selama ini ialah melaksanakan sila ke lima yaitu melaksanakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," kata dia.

Dia meminta berbagai pihak untuk memberlakukan orang Papua adil seperti masyarakat lain di Indonesia.

"Ya orang Papua harus kita perlakukan secara adil. Orang bugis, semua harus diperlakukan secara adil," kata dia.

Masa depan bangsa menurutnya sangat bergantung pada sikap adil kepada seluruh masyarakat.

"Keadilan itu sangat mahal, tapi hidup sebuah bangsa, sebuah negara akan sangat bergantung pada sampai dimana kita berhasil atau gagal melaksanakan prinsip keadilan itu," ujar Buya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini