Risma merupakan pengurus DPP PDIP terakhir yang dilantik oleh Megawati.
Sebelumnya, para pengurus DPP lainnya sudah dilantik dalam Kongres V PDIP yang digelar di Bali, Sabtu (10/8/2019) lalu.
"Waktu itu Ibu Risma belum bisa hadir. Maka, dalam acara rapat pertama DPP PDIP beliau akan saya lantik dengan mengucapkan janji jabatan," kata Megawati.
Megawati mengungkapkan, ia memilih Risma sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan karena merasa puas dengan kinerja Risma selama memimpin Surabaya dua periode.
Risma sendiri mengaku senang saat tahu ditunjuk sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang Kebudayaan.
Dia mengatakan, salah satu tugasnya sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan adalah membangun persaudaraan anak bangsa.
"Saya senang sekali terus terang, saya membayangkan budaya ini bukan sekadar kesenian, bukan sekadar apa, tetapi saya membayangkan saya bisa merakit persaudaraan anak bangsa," kata Risma seusai dilantik di Kantor DPP PDIP, Senin (19/8/2019).
Tak otomatis jadi menteri
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, dipilihnya Tri Rismaharini sebagai Ketua DPP PDIP tak berarti Wali Kota Surabaya itu merupakan salah satu kandidat menteri yang dijagokan PDIP.
Hasto mengatakan, peluang Risma menjadi menteri pada kabinet pemerintahan periode mendatang berada di tangan Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Menteri itu dari Pak Presiden yang punya hak prerogatif dan kemudian Ketua Umum PDI-Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Nah bagaimana pembicaraan-pembicaraannya, kita tunggu saja nanti," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Senin (19/8/2019).
Jawaban serupa juga dilontarkan Hasto saat ditanya peluang Risma dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hasto menilai, masih terlalu dini untuk membicarakan pemilihan gubernur DKI Jakarta selanjutnya.
"Ya nantilah, Pilkada DKI kan masih 2024. Kan masih sangat lama. Karena pilkada kan hanya ada di tahun 2020 kemudian 2024," ucap dia.