Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bakal mengumpulkan para Ketua DPW PKB Provinsi malam ini untuk menentukan sosok yang akan mengisi jabatan sekretaris jenderal (sekjen) PKB.
Cak Imin ingin meminta masukan serta saran dari para Ketua DPW PKB Provinsi.
"Saya akan kumpulkan ketua-ketua DPW Provinsi malam ini. Dari situ akan kita dengar masukan dan kesimpulan mereka," ujar Cak Imin di Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (21/8/2019).
Cak Imin mengatakan keputusan nama sekjen PKB bisa disepakati kapan saja.
Baca: RDS Sepakati Investasi dengan Perusahaan Jepang Senilai Rp 400 Miliar
Baca: Guru Besar Undip Gugat Rektor di PTUN Semarang, Dicopot Karena Jadi Saksi Ahli HTI
Baca: Takluk dari Non Unggulan, Marcus/Kevin Perpanjang Daftar Kegagalan di Kejuaraan Dunia
Dirinya tidak dapat memastikan nama sekjen disepakati pada malam ini.
Menurutnya, hal itu lumrah di setiap muktamar PKB.
Bagi Cak Imin, hal yang terpenting seluruh kader PKB sepakat dengan pilihan tersebut.
"Tidak ada alasan apapun. Alasannya kesepakatan bersama," tutur Cak Imin.
Menurutnya, figur yang cocok untuk mengisi jabatan sekjen adalah yang bisa berkonsentrasi penuh pada partai.
Baca: Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo Mangkir dari Panggilan KPK
"Yang bisa bekerja yang bisa bekerja konsentrasi lebih bersifat manajer atau Executive director lah," kata Cak Imin.
Seperti diketahui, Cak Imin kembali terpilih sebagai Ketua Umum PKB untuk periode 2019-2024.
Cak Imin terpilih secara aklamasi setelah seluruh DPW Provinsi sepakat untuk mengangkatnya sebagai ketua umum. Melalui pandangan umumnya, setiap DPW sepakat menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban DPP.
Goda Grace dan Yusril
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sempat membuat para muktamirin hingga Presiden Joko Widodo tertawa karena lawakan yang dilontarkannnya saat memberi sambutan pada Muktamar V PKB di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).
Lawakan Cak Imin dilontarkannya saat memperkenalkan para ketua umum partai lain yang hadir.
Dirinya sempat menggoda Ketua Umum PSI, Grace Natalie untuk bergabung dengan partai yang dibesutnya.
Godaan ini dimulai kala dirinya lupa nama Grace.
Baca: Tolak Pin Emas DPRD DKI, PSI: Mending Beli Tiruannya di Online Shop
Baca: Karding dan Lukman Edy Tidak Diundang ke Muktamar PKB, Disebut Sebagai Buntut Pilpres 2019
Baca: Polisi: Aksi Unjuk Rasa di Papua Berlangsung Aman
Baca: Mengaku Jatuh Cinta, Seorang Ibu Muda Nekat Lakukan Pelecehan Seksual Kepada Bocah SD
"Terima kasih kepada Ketua umum PSI. Cantik, saya lupa. Sudah masuk PKB saja," ujar Cak Imin yang disambut tawa para muktamirin.
Godaan Cak Imin tidak berhenti di situ, dirinya juga menggoda Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, untuk bergabung dengan PKB.
Dirinya beralasan mengungkapkan permintaan para kader PKB untuk menggaet Yusril.
"Bang Yusril diminta gabung sama teman-teman PKB," tutur Cak Imin yang kembali disambut tawa.
Lawakan Cak Imin itu tidak hanya dialamatkan kepada partai koalisi pendukung Jokowi.
Namun juga ke Partai Gerindra.
Baca: KPK Beberkan Kronologi OTT di Yogyakarta, Plastik Hitam Berisi Uang Rp 110 Juta Disita Dari Jaksa
Dirinya berkelakar tidak melihat Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani.
Padahal Muzani hadir dalam acara tersebut.
"Sekjen Gerindra sahabat saya, kalau sekjen gak kelihatan kalau pak Prabowo kelihatan," ucap Cak Imin.
Seperti diketahui, sejumlah agenda dan kegiatan akan berlangsung selama Muktamar V PKB, di antaranya seperti membahas platform PKB 5 tahun ke depan, merumuskan garis besar program partai untuk 5 tahun kedepan, membahas AD/ART Partai.
Selain itu membahas dan memberikan rekomendasi yang akan disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk menjalankan Pemerintahannya 5 tahun ke depan.
Tak undang mantan Sekjen
Dua mantan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan Lukman Edy tidak diundang pengurus DPP PKB ke Muktamar yang digelar di Nusa Dua Bali, Selasa (20/8/2019).
Abdul Kadir Karding yang sekarang menjabat Ketua DPP PKB enggan berkomentar terkait tidak diundangnya ke Muktamar yang salah satu agendanya memilih Ketua Umum PKB 2019-2024.
"Jangan tanya ke saya," kata Abdul Karding Karding saat dihubungi, Selasa (20/8/2019).
Sementara itu Lukman Edy membenarkan dirinya tidak diundang ke Muktamar PKB.
Saat ini posisinya masih di Jakarta.
Baca: Kantor PM Jepang Melanggar Pedoman Keharusan Pembuatan Notulensi Rapat
Baca: SEDANG TAYANG Live Streaming Madura United vs Bali United Liga 1 2019 Malam Ini, Tonton di HP
Baca: Para Pelaku Pembunuhan Sadis di Tegal Malah Bercanda dan Tertawa saat Lakukan Adegan Ulang
Baca: Baim Wong Bantu Irfan, Pedagang Kacang di Pinggir Jalan: Doain Saya Kalau Abis Salat Ya
"Ya begitulah mas," kata Lukman terpisah.
Sebelumnya Lukman Edy mengungkapkan tidak diundang bersama dengan mantan Sekjen lainnya, Abdul Kadir Karding dan beberapa pengurus lain.
"Ya, begitu (tidak diundang). Beberapa pengurus departemen yang kelihatan dekat dengan Karding juga gak pada diundang," ujar Lukman saat dikonfirmasi, Selasa (20/8/2019).
Baca: Diikuti Pelari dari 50 Negara, Maybank Indonesia Gelar Maybank Marathon 2019 di Bali
Dirinya mengungkapkan pengurus yang dekat dengan Karding tidak diundang dalam muktamar kali ini.
Padahal, menurut Lukman, dirinya dan pengurus lain juga tidak akan membuat keributan pada muktamar itu.
Lukman menduga ada dendam pasca Pilpres 2019.
Dirinya tidak menjelaskan maksud dendam pasca Pilpres tersebut.
Namun, dirinya mengungkapkan bahwa ada ketidakpuasan saat penentuan capres-cawapres.
"Yang dikembangkan masih narasi tidak puas di Pilpres 2019 ini. Soal penentuan capres dan cawapres," ungkap Lukman.
Tidak pernah diundang
DPP PKB menggelar Muktamar ke V di Ballroom Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, pada Selasa (20/8/2019).
Selain beredar spanduk ucapan selamat Muktamar, ada pula yang mengecam Muktamar tersebut. Salah satunya dari Satgas BGD yang mengecam kepengurusan PKB Muhaimin Iskandar, karena telah memecat Abdurahman Wahid alis GusDur sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB.
Putri ke empat dari Gusdur Alissa Qotrunnada, alias Alissa Wahid enggan mengomentari spanduk tersebut. Ia menyarankan masalah spanduk ditanyakan kepada kakaknya Yenny Wahid.
Baca: Berkas Perkara Kepemilikan Senjata Api Ilegal Kivlan Zen Dinyatakan Lengkap Kejaksaan
Baca: Daftar Skutik Bekas yang Bisa Dibawa Pulang Seharga Rp 7 Jutaan
Baca: Ada Dugaan Oknum Aparat Ucapkan Kata Rasisme pada Mahasiswa Papua di Surabaya, Ini Penjelasan Polisi
"Itu kan BGD itu nanya ke Yenny bukan ke saya, kalau saya mengurusi jaringan Gusdurian, non politik praktis. Jadi kalau nanya yang urusannya dengan PKB jangan ke saya. Hehehe," kata Alissa sat dihubungi, Selasa, (30/8/2019).
Namun yang pasti menurutnya, keluarga Gusdur tidak penrah diundang ke dalam acara Muktamar PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Menurutnya PKB yang sekarang sudah terpisah dari Gusdur.
"Engga (diundang) lah , PKB yang sekarang kan memang terpisah dari. Gusdur dan keluarganya," katanya.
Apalagi menurutnya hingga sekarang belum ada islah atau rekonsiliasi antara keluarga Gusdur dengan PKB Muhaimin Iskandar.
"Sampai Gusdur wafat itu belum ada rekonsiliasi atau islah," pungkasnya.
DPP PKB menggelar Muktamar ke V di Ballroom Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, pada Selasa (20/8/2019). Rencananya para muktamirin bakal menyusun program-program penataan organisasi partai yang modern. Selain itu para muktamirin bakal menyusun sembilan program prioritas.
"Sembilan agenda itu jadi prioritas yang akan diperjuangkan PKB ke depan," ujar Wasekjen PKB, Ahmad Iman, di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).
Selain itu, Muktamar ini bakal membahas pemilihan ketum PKB periode 2019-2024. Muktamar ini juga bakal merumuskan kesepakatan yang dibahas oleh 1000 ulama.
"Muktamar kali ini juga melahirkan piagam Bali yg akan dirumuskan oleh 1000 kiai," t