Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring beraudiensi dengan Tim Staf Ahli (Sahli) Panglima TNI Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan Selasa (20/8/2019) pagi.
Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Cycloop Makodam XVII/Cenderawasih selama 1,5 jam dengan didampingi Irdam, Para Asisten Kasdam dan Kapok Sahli serta Pamen Ahli terkait.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, tim Sahli Panglima TNI yang berjumlah empat orang tersebut terdiri dari tiga orang Perwira Tinggi dan seorang Perwira Menengah.
Mereka di antaranya Pa Sahli Tk. III Bid. Ekkudag Panglima TNI Marsda TNI Nanang Santoso, Pa Sahli Tk. II Indag Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI Brigjen TNI Denny RI Masengi, Pa Ahli Bid. Manusia Panglima TNI Brigjen TNI Gatot Sudjatmiko, dan Pabut Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI Kolonel Cku Piter Irlan Sutanto.
Baca: Inilah Benny Wenda, Sosok yang Disebut Tokoh di Balik Rusuh Papua dan Kini Bermukim di Inggris
"Kunjungan Tim Sahli Panglima TNI ini dalam rangka mengumpulkan data-data tentang bidang ekonomi dihadapkan dengan Peran TNI Dalam Pemberdayaan Masyarakat Guna Meningkatkan Kemandiarian Ekonomi Dalam Rangka Mewujudkan Stabilitas Keamanan," kata Eko dalam keterangannya pada Selasa (20/9/2019).
Baca: Gubernur Lukas Enembe: Kenapa Tak Terjunkan Banser untuk Bela Mahasiswa Papua yang Dipersekusi
Ia mengatakan, data tersebut akan dijadikan sebagai referensi maupun fakta pendukung dalam pembuatan Kajian Strategis dan saran masukan kepada Panglima TNI.
"Selain dengan Pangdam XVII/Cenderawasih, rencananya tim juga akan melakukan audiensi dengan pejabat Gubernur dan Kapolda Papua serta mengunjungi beberapa wilayah untuk melengkapi bahan atau data yang diperlukan dalam penyusunan Kajian Strategis tersebut," kata Eko.
Baca: Alisa Wahid Kecewa, Cak Imin Sampai Saat Ini Tak Pernah Minta Maaf ke Keluarga Gus Dur
Dalam sambutannya, Yosua mengatakan bahwa untuk membuat suatu kajian tentang Papua perlu dipahami banyak hal.
"Hal itu terkait dengan Papua diantaranya sejarah, Geodemokonsos, UU serta kebijakan-kebijakan strategis yang berhubungan dengan kompleksitas permasalahan di Papua," kata Yosua.
Baca: Siapa Pihak yang Dimaksud Kapolri Memobilisasi Massa Saat Rusuh di Kota Manokwari?
Yosua juga mengatakan bahwa pemahaman teoritis tidak cukup untuk memahami persolan ekonomi di Papua.
"Tidak cukup dengan hanya pemahaman teoritis tetapi perlu juga adanya peninjauan langsung turun ke wilayah-wilayah distrik yang ada di Papua sehingga akan didapatkan fakta-fakta yang sebenarnya yang ada di lapangan, dengan demikian akan didapatkan deskripsi yang up to date dan valid," kata Yosua.