"Coba dikasih tahu ini mau tanggal 17 Agustus harus mengibarkan bendera. Eh malah dadi dowo (malah jadi panjang -masalahnya -)," pungkasnya.
FPI Surabaya Tersinggung
Wali Laskar Front Pembela Islam (FPI) Surabaya Agus Fachrudin alias Gus Din mengaku, pihaknya keberatan dengan pemberitaan dari situs berita media online yang cenderung menyudutkan FPI.
"Terkait masalah ini kami sebenarnya kami mau komplain, terutama pada media online itu," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (22/8/2019).
Ia merasa pemberitaan yang dibuat oleh salah satu media yang disebutnya, cenderung bermuatan provokatif.
"Dari berita media online itu yang akhirnya kami difitnah dan lain sebagainya," ujarnya.
Gus Din menerangkan, dalam berita yang dimaksud FPI seakan menjadi aktor utama yang melakukan aksi protes tersebut.
"Wartawan dia mengambil foto anggota Laskar saya yang pakai jaket itu. Kemudian dia ngambil wawancara peserta aksi," jelasnya.
"Judulnya itu yang nadanya provokatif. Kurang lebih; ormas yang mengenakan atribut FPI menggeruduk asrama papua di Surabaya, kurang lebih itu," lanjutnya.
Baca: Sebut Penumpang Gelap, Jokowi Diminta Stop Cari Kambing Hitam Insiden Papua
Tak cuma itu, lanjut Gus Din, pihaknya juga merasa keberatan setelah berita tersebut belakangan direpost oleh akun media sosial beberapa tokoh politik di Jakarta.
"Dari situ akhirnya viral kemudian Abu janda ikut komen Halo Guntur Romli juga komen," katanya.
Ia menuturkan, massa FPI Surabaya hanya turut dalam aksi protes itu pada Jumat (16/8/2019) saja.
Hari Sabtu (17/8/2019), Gus Din mengaku pihaknya tidak mengerahkan massa.
"Hari jumat. Kamisnya gak ada apa-apa. Puncaknya hari sabtu. Tapi sabtu kami iku acara Haul di Gresik, kami gak ikut," tuturnya.