TRIBUNNEWS.COM - Dibanding Pikirkan Pemindahan Ibu Kota, Banser dan Bintang Kejora, Sudjiwo Tedjo Pilih Pikir Moral
Beragam momentum terjadi di dua pekan terakhir.
Mulai santernya isu pemindahan ibu kota, hingga kerusuhan di Papua.
Belakangan, isu kerusuhan di Papua ditarik pada sisi pembubaran Banser atau Barisan Serba Guna GP Ansor, hingga Bendera Bintang Kejora.
Budayawan kenamaan, Sudjiwo Tedjo pun tak ketinggalan membuat cuitan soal isu terkini, tersebut.
Namun, bukan Sudjiwo Tedjo namanya jika tak membuat sesuatu yang lain dari yang lain.
Melalui akun Twetternya, Sudjiwo Tedjo mengaku lebih memilih mengurus moral dirinya.
Dibanding ikut berkomentar soal Banser, Bendera Bintang Kejora, hingga pindahnya ibu kota ke Kalimantan Timur.
"Aku mikirin moralku sendiri aja uda mumet... kok masih ditanya soal Banser, bendera Bintang Kejora, akan pindahnya ibukota dll.. Udahlah, aku mau fokus mikirin moralku sendiri aja yg masih amburadul," tulis Sudjiwo Tedjo.
Sebelumnya, cuitan Ustadz Tengku Zulkarnain viral soal pemindahan ibu kota.
Satu diantara sekian pertimbangannya adalah lokasi geografis Kalimantan Timur yang berada tepat di tengah-tengah Nusantara.
Soal posisi geografis ini dikomentari pula oleh Ustadz Tengku Zulkarnain.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia atau MUI ini turut mengkritisi lokasi ibu kota baru.
Melalui akun Twetternya, Ustadz Tengku Zulkarnain menyebut pemindahan ibu kota tak beri dampak terhadap peningkatan ekonomi.
Justru, kata Tengku Zulkarnain, ibu kota baru melemahkan pertanahan Indonesia, dari serangan pihak luar.
Berikut cuitan Tengku Zulkarnain