News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Ibu Kota RI Pindah, Pengamat Properti Bandingkan dengan Malaysia hingga Ungkit Era Soeharto

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar udara kawasan Kelurahan Samboja Kuala, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (27/8/2019). Sejak ditetapkannya Sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadi lahan Ibu Kota Negara yang baru, harga tanah di sekitar yang berdekatan dengan lokasi IKN naik hingga empat kali lipat. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Properti Erwin Kallo turut angkat bicara soal pemindahan ibu kota RI ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Erwin Kallo dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi, unggahan YouTube Talk Show tvOne, Selasa (27/8/2019).

Dalam pernyataannya, Erwin Kallo sempat mengutarakan ketidaksetujuan dan beberapa alasannya.

"Apakah persoalan baru akan muncul?," tanya pembawa acara.

"Kalau menjawab ini saya akan mundur, pertama kita lihat fakta, memang DKI Jakarta sudah overload," ujar Erwin Kallo.

Baca: Soal Pemindahan Ibu Kota, Politikus PKB: Dukungan dari Semua Lapisan Masyarakat Sangat Penting

"Nanti dia akan malfunction kalau tidak dikurangi volumenya, bebannya, harus dikurangi bebannya memang."

"Tetapi apakah jawaban pindah ibu kota, tidak mesti," sambungnya.

Erwin Kallo lantas membahas pemisahan ibu kota dan pusat bisnis di beberapa negara.

"Tidak harus pindah ibu kota, dan kalau kita lihat di negara-negara lain, pusat bisnis dan pusat pemerintahan biasanya dipisah," ujarnya.

"Kita di Jerman, Belanda, Den Haag, Canbera, Ankara, semua itu dipisah, kita masih satu."

BACA SELENGKAPNYA>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini