Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istana menolak mengomentari tuntutan referendum yang diutarakan sejumlah pihak atas Papua.
Sebelumnya tuntutan disampaikan warga di Deiyai, Papua, dan saat aksi demo di depan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/8/2019) lalu.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menegaskan kerusuhan yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu lebih pada isu rasialisme yang diterima warga Papua.
Menurut Ngabalin, isu referendum bukan bagian dari tuntutan mereka.
Baca: Jadi Tersangka Kasus Suap Meikarta, Sekda Pemprov Jabar Resmi Ditahan KPK
Baca: Kekayaan Sekda Jabar yang Tersangkut Kasus Meikarta Iwa Karniwa Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya
Baca: Persib Akhiri Putaran Pertama dengan Catatan Paling Buruk dalam 3 Tahun Terakhir
Baca: Ibunda SBY, Eyang Habibah Akan Dimakamkan Besok
"Dari isu rasis ke isu separatis, itu tidak nyambung. Langit dan bumi bedanya," ungkap Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Ngabalin meyakini permasalahan di Papua bisa diselesaikan secara baik-baik.
Dia juga tidak henti-hentinya menyuarakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Negara ini negara berdaulat. Indonesia adalah Papua, dan Papua adalah Indonesia," imbuhnya.
Senada, Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya menolak berkomentar terkait tuntutan referendum.
Sementara itu Menkopolhukam Wiranto sebelumnya menyoroti tuntutan referendum Papua. Wiranto menilai tuntutan referendum tidak lagi relevan.
"Tuntutan referendum itu saya kira tak lagi harus disampaikan, karena apa? NKRI sudah final," tambah dia.
Kapolda Papua klaim kondusif
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengklaim situasi Papua khususnya Jayapura sudah kondusif, Jumat 30 Agustus, tepatnya sehari setelah kerusuhan saat warga Papua menggear aksi unjuk rasa menyikapi dugaan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.
“Secara umum situasi Jayapura kondusif, meski masih ada masyarakat yang tidak puas dan berjaga-jaga di areal tinggal mereka,” kata Kapolda melalui teleon selulernya.
Baca: TNI-Polri Evakuasi Pendemo via Laut, Paulus Waterpauw Imbau Warga Jayapura Tak Membalas