Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) segera merampungkan tugas menyeleksi capim KPK.
Pansel Capim KPK akan menyerahkan 10 nama kepada Presiden Joko Widodo pada Senin (2/9/2019) mendatang.
Sampai saat ini masih tersisa 20 nama. Mereka yaitu, Alexander Marwata - Komisioner KPK, Antam Novambar - Anggota Polri, Bambang Sri Herwanto - Anggota Polri, Cahyo RE Wibowo - Karyawan BUMN, Firli Bahuri - Anggota Polri, I Nyoman Wara - Auditor BPK dan Jimmy Muhamad Rifai Gani - Penasihat Menteri Desa.
Lalu, Johanis Tanak - Jaksa, Lili Pintauli Siregar - Advokat, Luthfi Jayadi Kurniawan - Dosen, Jasman Pandjaitan - Pensiunan Jaksa, Nawawi Pomolango - Hakim, Neneng Euis Fatimah - Dosen dan Nurul Ghufron - Dosen.
Dan, Roby Arya - PNS Seskab, Sigit Danang Joyo - PNS Kemenkeu, Sri Handayani - Anggota Polri, Sugeng Purnomo - Jaksa, Sujarnako - Pegawai KPK, dan Supardi - Jaksa.
Anggota Komisi III DPR RI, Herman Hery, mengatakan Komisi III tetap akan menguji 10 orang capim yang diajukan ke DPR. Meskipun, kata dia, pada saat bersamaan ada pihak-pihak yang mengaku tidak puas.
"Kami menguji saja nanti di fit and proper kalau mereka masuk 10 nama yang dikirim ke DPR. Fit and proper test dilakukan secara profesional," kata dia, Jumat (30/8/2019).
Baca: Kementan Bangga Pisang Asal Pontianak Go International
Baca: ICW Minta Jokowi Pilih Capim KPK Berintegritas
Baca: Valentino Rossi bilang Yamaha Mulai Menemukan Arah yang Tepat
Upaya Pansel Capim KPK meloloskan 20 nama itu disoroti sejumlah pihak. Salah satunya, dari Koalisi Masyarkakat Sipil.
Koalisi Masyarakat Sipil melihat sampai pada tahap pemilihan 20 calon pimpinan KPK masih hadir calon yang memiliki rekam jejak yang menghambat penegakan hukum, tidak patuh LHKPN bahkan terdapat calon yang masih dalam proses penegakan kode etik di KPK.
Mengenai hal ini, dia menilai, lolosnya 20 nama Capim KPK itu telah melalui proses yang kredibel dan profesional. Termasuk Antam Novambar dan Firli Bahuri yang selama ini disorot masyarakat karena dinilai bermasalah.
"Saya percaya pada proses profesional pansel," tambahnya.