News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Masalah Papua Akumulasi Berbagai Persoalan, Jangan Dipandang Hanya Sebuah Peristiwa

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara saat diskuai bertajuk 'Bagaimana Sebaiknya Mengurus Papua (2)' di kawasan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim investigasi untuk mencari tahu berbagai konteks dalam gejolak yang terjadi di Papua.

Menurut Beka, kerusuhan beruntun yang terjadi daerah timur Indonesia itu tidak bisa hanya dipandang sebagai sebuah peristiwa semata.

Untuk itu, pihanya menugaskan tim investigasi untuk menelusuri berbagai aspek dalam kerusuhan yang terjadi di Sorong dan Manokwari.

Bukan hanya jumlah korban, akan tetapi Komnas HAM juga mendalami bagaimana kronologi terjadinya kerusuhan tersebut.

Hal itu disampaikan Beka saat diskuai bertajuk 'Bagaimana Sebaiknya Mengurus Papua (2)' di kawasan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2019).

"Peristiwa yang ada juga tidak bisa dibaca hanya peristiwa saja, tapi ada penetapan konteks dalam pengertian yang lebih luas," kata Beka.

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: Majalah Time Bayarkan Denda Hingga Rp 1 Triliun karena Berita Soeharto Inc.

"Kami melihat bahwa yang ada di Papua ini kan akumulasi dari berbagai persoalan dari berbagai perspektif dari berbagai hal yang dirasakan oleh teman-teman Papua sebagai ketidakadilan," tambahnya.

Beka juga mengatakan, Komnas HAM juga sudah terlebih dahulu menurunkan tim investigasi di Surabaya untuk mencari tahu sumber masalah di saat kejadian pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Hal itu dilakukan Komnas HAM, lanjut Beka, lantaran pentingnya menemukan siapapun yang bersalah secara hukum sebagai pemicu Papua menjadi bergejolak.

"Termasuk juga di dalamnya penegakkan hukum terhadap siapapun sebenernya yang bersalah dalam peristiwa itu karena peristiwa itu justru yang kemudian memicu respon besar-besaran di Papua," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini