Dari 10 nama tersebut, hanya ada satu perwakilan dari institusi Polri yakni Irjen Firli Bahuri, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).
Baca: Kepergok Makan Ini, Ruben Onsu Marahi Betrand Peto Disaksikan Thalia, Jordi Onsu Syok: Cici Lihat?
Baca: 4 Warga Australia Ikuti Demo Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Sorong, Ini Penjelasan Polri
Firli bukan orang baru di lembaga antirasuah.
Sebelumnya Firli pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
Sebelumnya dari 20 nama capim yang lolos seleksi uji publik dan wawancara.
Yang berlatar belakang Polri ada empat peserta yakni Antam Novambar, Bambang Sri Herwanto, Firli Bahuri, Sri Handayani.
Nama Wakabareskrim Irjen Antam Novambar disebut-sebut capim yang bakal lolos hingga 10 besar, namun kenyataannya tidak.
Ketika uji publik dan wawancara pada Selasa (27/8/2019) kemarin, sosok Antam Novambar sempat menarik perhatian.
Baca: Kembali ke Semen Padang dan Sempat Diragukan, Penampilan Yu Hyun-koo Justru Jadi Perhatian
Ini karena Antam mengendarai vespa biru untuk menghadiri tes di Gedung 3 Lantai 1, Setneg, Jakarta Pusat.
Ketika membawa kuda besi dan membonceng ajudannya, Antam tidak seperti jenderal.
Dia sama seperti pengendara motor lain, menggenakan jaket hingga helm.
Saat sesi wawancara dan uji publik, Antam dicecar panelis soal dugaan Antam yang disebut pernah mengancam seorang Direktur Penyidikan KPK di tempat umum.
Baca: Jalani Sidang Kasus Narkoba, Zul Zivilia Bisa Petik Hikmah dan Bilang Alhamdulillah
Antam juga pernah diberitakan Tempo pada 20 Januari 2015 sebagai pati yang diduga mengancam Direktur Penyidik KPK kala itu, Kombes Endang Tarsa.
Endang Tarsa disebut diminta menjadi saksi meringankan dalam perkara praperadilan Budi Gunawan atas penetapan sebagai tersangka KPK.
Tidak hanya itu, panelis juga bertanya soal rekening gendut hingga LHKPN pada Antam.
Polwan Sri Handayani yang diharapkan bisa mengikuti jejak Basaria sebagai satu-satunya srikandi yang duduk di kursi kepemimpinan KPK juga kandas.