PT Karya Citra Nusantara (KCN), operator Pelabuhan Marunda, berencana melakukan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) untuk menyiapkan SDM yang unggul di bidang kemaritiman selain memiliki karakter kebangsaan yang kuat.
Direktur Utama KCN Widodo Setiadi mengemukakan pihaknya segera melakukan kesepakatan (MoU) dengan dengan STIP. Salah satu bentuk kerja sama itu adalah memberikan beasiswa kepada siswa STIP dan juga peluang kerja bagi alumninya untuk bekerja di Pelabuhan Marunda.
“Kami sudah berbicara dengan mereka [STIP]. MoU antara KCN dan STIP sedang disiapkan. Harapan kami, siswa-siswa STIP menjadi SDM yang unggul di bidang maritime,” ujarnya usai menjadi narasumber di Radio Smart FM (27/8/2019).
Penyediaan beasiswa merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) KCN. KCN sudah berkomitmen menyisihkan dananya sebesar 5% dari total pendapatannnya untuk kepentingan tersebut. Sebagai informasi, pendapatan KCN kini mencapai Rp200 miliar per tahun dan diharapkan terus meningkat.
“Ini telah menjadi komitmen kami untuk peduli terhadap pembangunan SDM yang unggul di bidang maritim. Dana itu tentu juga kami dedikasikan bagi masyarakat sekitar Pelabuhan Marunda terutama untuk kepentingan sosial,” ujar Widodo.
KCN merupakan operator Pelabuhan Marunda. Kepemilikan saham KCN saat ini di pelabuhan itu masing-masing PT Karya Teknik Utama (KTU) 85% dan PT Kawasan Berikat Nusantara sebesar 15%.
Pelabuhan Marunda saat ini telah mengoperasikan satu dermaga (pier) 1, dan telah menuntaskan sebagian dermaga pier 2. Dana investasi yang telah dikucurkan KCN untuk membangun dermarga itu sebesar Rp3,5 triliun.
Rencananya, ketiga dermaga Pelabuhan Marunda memiliki panjang 5.350 meter dengan areal pendukung seluas 100 hektar (ha). Ketiga dermaga itu memiliki fungsi yang berbeda, yakni dermaga 1 dan 2 untuk dermaga curah kering dan cair, sedangkan dermaga 2 untuk general cargo.
Sebagai tambahan informasi, Pelabuhan Marunda telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional pada 2018. Hal itu, karena pelabuhan itu juga menduduki peran yang penting dalam peta logistik nasional, yakni pelabuhan penunjang Tanjung Priok.
“Kami sudah menyiapkan dana Rp4 triliun – Rp5 triliun lagi untuk menuntaskan pembangunan dermaga (pier) 2 dan pier 3 serta fasilitas pendukung lainnya pelabuhan tersebut. Jadi total investasi yang disiapkan sebesar Rp9 triliun.”
Namun, Widodo juga meminta perhatian pemerintah agar masalah kepastian usaha di sektor kepelabuhanan itu menjadi panglima di negeri ini. Bila pelabuhan ini terwujud, tambahnya, ini tentu sesuai dengan visi Pemerintah Presiden Joko Widodo, yakni membangun sektor kemaritiman selain terus mengenjot pembangunan infrastruktur.
“Yang jelas, pelabuhan itu juga memberikan multiplier effect yang banyak sekali bagi masyarakat sekitar, termasuk lapangan kerja. Wajar saja, kami meminta perhatian ke pemerintah agar ada kejelasan berkaitan dengan keberlangsungan pelabuhan tersebut.”(*)