TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyebut Veronica Koman tidak melakukan tindakan krimial.
Hal tersebut diungkapkannya di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (4/9/19)
mengatakan ada 69 kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua.
"Dalam bulan Mei-bulan Juni tahun lalu, ada 69 kasus HAM di Papua," ujarnya.
Usman Hamid lantas mengatakan bahwa presiden Jokowi juga heran akan kasus pelanggaran HAM yang tak kunjung selesai.
"Dalam pertemuan itu Jokowi menegaskan bahwa dirinya heran, mengapa tidak ada 1 kasus yang selesai juga, Pak Jokowi menyampaikan itu di dekat menteri polhukam," ujarnya.
Usman Hamid menyebut bhawa kasus yang dijanjikan selesai di depan sidang PBB juga tidak selesai.
"Begitu juga kasus wamena dan wasio yang dijanjikan di depan PBB oleh menteri luar negeri dan menteri polhukum dan ham, tidak ada 1 pun yang diselesaikan oleh Jaksa Agung," ujarnya.
Usman Hamid menilai bahwa ada permasalahan di pemerintahan ini.
"Perbedaan pandangan menteri polhukam, komnas HAM, bahkan Gubernur Papua itu memperlihatkan ada masalah dalam pemerintahan ini," ujarnya.
Usman Hamid sesalkan persoalan HAM yang sudah ada data-datanya namun tidak terselesaikan.
Usman Hamid menyebut ada beberapa peristiwa yang tidak ada klarifikasi dan investigasinya.
"Ada sebuah berita, masyarakat perampas senjata, padahal kronologinya tidak begitu, masyarakat sedang demo di kantor pemerintah, lalu ada mobil fortuner, menabrka masyarakat, kakinya patah, masyarakat marah, ternyata dalam mobil itu ada anggota TNI, lalu senjata itu diambil
nah kronologi seperti itu, kadang tidak terklarifikasi karena tidak ada investigasi," ujarnya.