Hal tersebut dikatakannya kepada Tribun Jabar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (3/9/2019).
"Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya," ucapnya.
"Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," kata Auliya Djabar.
Baca: Curhat Depresi Sebelum Tewas Gantung Diri, Muhtar Amin Mahasiswa S2 ITB: Aku Takut Sendirian
Setelah mencurigai adanya tali tersebut, saksi bersama teman lainnya mencoba mendobrak pintu kamar korban.
Namun karena terhalang oleh tubuh mahasiswa S2 Jurusan Mikro Elektronik ITB itu, pintu kamar sulit dibuka.
Hingga akhirnya berhasil didobrak setelah tali tambang tersebut digunting dari bagian ventilasi.
"Korban terlepas dari tali ikatan jatuh ke bawah dalam posisi terlentang," ucapnya.
Setelah itu warga bisa masuk dan melaporkan kejadiannya ke Polsek Coblong," ujar dia, dikutip TribunSolo.com dari Tribun Jabar.
Dia memprediksi korban baru meninggal dunia beberapa jam sebelum ditemukan.
Tubuh korban masih tampak segar, serta keterangan dari pihak Inafis Polrestabes Bandung bahwa tidak ada bekas kekerasan fisik.
Namun ditemukan surat kontrol dari Rumah Sakit Melinda 2 dari bagian kejiwaan, yang menerangkan bahwa korban mengalami depresi.
Meski demikian dia belum bisa memastikan penyebab utama atau alasan korban melakakukan bunuh diri.
"Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), dokter yang bisa menentukan (penyebab kematian)," katanya.
"Kami telah menghubungi keluarga korban," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sosok MA, Mahasiswa ITB yang Tewas Gantung Diri, Sang Juara Olimpiade Sains yang Sekolah di Turki