News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Baru Islam

Niat Puasa Tasua, Besok 9 Muharram atau Senin 9 September 2019, Lengkap dengan Arti dan Keutamaan

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut niat puasa Tasua, besok 9 Muharram 1440 H atau Senin 9 September 2019, lengkap dengan arti dan keutamaannya.

Berikut niat puasa Tasua, besok 9 Muharram 1441 H atau Senin 9 September 2019, lengkap dengan arti dan keutamaannya.

TRIBUNNEWS.COM - Bulan Muharram adalah bulan pertama pada tahun Hijriah.

Bulan Muharram merupakan bulan suci yang memiliki tanggal istimewa.

Tanggal istimewa tersebut adalah 9 dan 10 Muharram.

Pada 9 Muharram, disarankan umat Islam untuk melaksanakan puasa Tasua.

Baca: Amalan di Bulan Muharram 2019 - Berbagai Keutamaan Santuni Anak Yatim Menurut Ustaz Abdul Somad

Baca: Ini Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram : Paling Mulia dan Hapus Dosa Setahun

Baca: Isi Kemuliaan Bulan Muharram dengan Puasa Sunah Tasua dan Asyura, Ini Niat dan Pahalanya

Sementara itu, puasa Asyura dianjuran dilaksanakan pada 10 Muharram.

Puasa di bulan Muharram disebut menjadi puasa terbaik setelah Ramadan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

Besok adalah 9 Muharram.

Saatnya umat Muslim untuk disunnahkan menjalankan puasa Tasua.

Dikutip dari Rumaysho, Nabi Muhammad SAW berkeinginan untuk menunaikan puasa di hari kesembilan Muharram.

Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).

Namun, belum sampai menunaikan, Nabi Muhammad telah dipanggil oleh Allah SWT.

Puasa Tasua dilakukan agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi.

Saat itu orang Yahudi melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram.

Keutamaan besar dari puasa Tasua adalah untuk menyelisihi Yahudi agar tidak serupa dengan mereka.

Keutamaan puasa Tasua dan Asyura

Mengutip dari bersamadakwah.net, puasa Tasua yang jatuh pada 9 Muharram atau Senin (9/9/2019), memiliki keutamaan sebagai berikut:

1. Puasa utama

Puasa sunah yang dilakukan pada bulan Muharram merupakan puasa paling utama setelah puasa Ramadhan.

Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW berikut ini:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR. Muslim)

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, "Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan? Beliau bersabda, 'Salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram'." (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

2. Pengiring puasa Asyura

Puasa Tasua dilakukan untuk melengkapi puasa Asyura yang jatuh setiap 10 Muharram.

Selain untuk mendapat pahala, tujuan melaksanakan puasa Tasua untuk menyelisihi orang Yahudi, seperti yang tertulis dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim:

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

"Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, 'Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani'. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan'. Ibnu Abbas berkata, 'Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat'." (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Sementara itu, puasa Asyura juga memiliki keutamaan sama halnya seperti puasa Tasua.

Dilansir bersamadakwah.net, berikut keutamaan puasa Asyura:

1. Puasa paling utama

Puasa sunah yang dilakukan pada bulan Muharram merupakan paling utama setelah puasa Ramadhan.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di bawah ini:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR. Muslim)

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, "Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan? Beliau bersabda, 'Salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram'." (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

2. Sangat diutamakan Nabi

Puasa Asyura merupakan puasa yang diistimewakan dan sangat diutamakan Rasulullah SAW.

Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan oleh Rasulullah melebihi puasa Asyura:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, "Saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)

3. Menghapus dosa setahun sebelumnya

Keutamaan puasa Asyura selanjutnya adalah bisa menghapus dosa sethaun sebelumnya, seperti sabda Rasulullah SAW:

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, "Dapat menghapus dosa setahun sebelumnya." (HR. Muslim)

Bacaan niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ تَاسُوْعَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma fii yaumi taasuu’aa’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunah tasu’a sunah karena Allah Ta’ala

Puasa tasu’a adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 9 Muharram.

Bacaan niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunah asyura sunah karena Allah Ta’ala.

Amalan di Bulan Muharram

Berikut ini empat amalan sunah yang bisa dilakukan umat Islam yang telah dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Jumat (30/8/2019):

1. Perbanyak Puasa Sunah

Dikutip dari tayangan Youtube akun Yufid.TV, amalan pertama yakni memperbanyak puasa sunah.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah di al-Muharram (HR. Muslim)."

Maksudnya adalah puasa secara mutlak, yakni memperbanyak puasa sunah.

2.Puasa Tasu'a

Puasa sunah Tasu'a dilaksanakan sehari sebelum puasa Asyura atau tiap tanggal 9 Muharam.

Dengan demikian, puasa Tasu'a pada Muharram 1441 H bisa dilaksanakan pada Senin, 9 September 2019.

Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi berikut:

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).

Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.

Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasu'a.

Pertama adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

Kedua yaitu untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.

3. Puasa Asyuro

Dilansir laman yang sama, amalan kedua yaitu puasa Asyuro.

Puasa Asyuro yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram.

Artinya, puasa Asyura bisa dilakukan pada Selasa, 10 September 2019

Keutamaan puasa Asyuro adalah dapat menggugurkan dosa setahun yang lalu.

Dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, karena dosa besar hanya dapat dihapuskan dengan bertaubat.

Hal ini sesuai dengan hadis berikut:

عَنْ اَبِى قَتَادَةَ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَوْمَ يَوْمَ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً وَصَوْمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Artinya: Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. danpuasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)

Berikut adalah bacaan niat untuk puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala"

Artinya: "Saya niat puasa hari asyura , sunah karena Allah ta’ala".

4. Menyantuni Anak Yatim

Di bulan Muharram, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah.

Utamanya adalah menyantuni anak yatim pada 10 Muharram.

Menyantuni anak yatim bila dilakukan di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya.

Terdapat sebuah hadis dalam kitab Tanbihul Ghafilin:

من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة

“Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan suatu keutamaan dalam sebuah hadis:

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِى الْجَنَّةِ , وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى , وَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَلِيلاً

“Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5304).

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini