Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Ke-3 RI BJ Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Rabu (11/9/2019) sekitar pukul 18.05 WIB.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang juga merupakan keponakkan dari BJ Habibie sempat datang menjenguk di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu sore.
Dia mengungkapkan pihak keluarga telah menerima informasi dari pihak dokter yang mengabarkan mengenai kondisi terakhir BJ Habibie.
Baca: BJ Habibie Meninggal Dunia, Shireen Sungkar Simpan Rasa Penyesalan
Baca: BJ Habibie Wafat, Melanie Subono Berada di Sampingnya
Baca: Mendagri : BJ Habibie Sosok Teknokrat Kelas Dunia
"Sebenarnya kemarin kami mendapat sinyal dari Pak Rudy bahwa sinyal dari pak dokter sudah dekat. Saat itu kami langsung berdoa agar ada mukjizat," kata dia, ditemui di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Sebelum meninggal, kata dia, BJ Habibie sempat menyampaikan sejumlah pesan terakhir.
"Dua minggu yang lalu beliau ingin datang ke Gorontalo. Pak Habibie terakhir bicara sama saya tentang pesawat R20, sampai 2 jam. Beliau sangat sedih. Ingin rencana itu terwujud," kata dia.
Pihak keluarga sangat kehilangan sosok BJ Habibie.
"Kami keluarga merasa sangat kehilangan," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat Dokter Terawan membenarkan BJ Habibie meninggal dunia, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB. Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie juga membenarkan hal tersebut.
Baca: Paspampres Lakukan Persiapan di Rumah BJ Habibie
"Ayah saya Pak Habibi Presiden RI ke 3 telah meninggal, alasan kenapa meninggal karena sudah menua. Mohon doanya, mohon pengertian kami dalam keadaan berkabung," tegas Thareq di RSPAD.
Diketahui BJ Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu. Seluruh biaya perawatan selama disana ditanggung oleh negara.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan. Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.