Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota komisi III dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan bahwa lobi politik dalam seleksi Capim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan hal yang lumrah dilakukan.
Hal itu menurut Masinton tidak salah, sepanjang untuk silaturahmi atau memperkenalkan diri.
"Biasa aja seperti teman-teman kalau mau nyalon sebagai pimpinan redaksi, lobi ke owner-nya silahturahmi ke owner lah ya memperkenalkan diri kan engga salah," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (11/9/2019).
Masinton juga mempersilahkan para Capim melobi Komisi III meminta agar dipilih. Hanya saja mereka yang melakukan lobi politik belum tentu akan terpilih.
"Tapi kalau minta dipilih ya nanti kami pertimbangan, tapi tidak otomatis. Tapi sampai saat ini belum ada lobi-lobi. Kalau mau silaturahmi boleh," katanya.
Masinton mengatakan dalam melakukan proses seleksi Capim masin-masing fraksi di Komisi III DPR memiliki kriteria sendiri. PDIP menurutnya akan memilih Capim yang berani, bukan hanya dalam penegakkan hukum, melainkan juga dalam pembenahan institusi KPK.
Baca: Tahun Depan, Pemerintah-DPR Sepakat Turunkan Subsidi Non-energi Jadi Rp 62,3 Triliun di APBN 2020
Baca: Alasan Shandy Aulia Tutup Kolom Komentar Saat Umumkan Kabar Bahagia
Baca: Empat Poin dari Bupati Eltinus kepada Para Mahasiswa Mimika yang Menimba Ilmu di Luar Papua
"Ya kalau saya menanyakan keberaniannya saja, Kemudian kepatuhan terhadap Pancasila, UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan, kepatuhan atas itu," pungkasnya.
Rangkaian uji kelayakan dan kepatutan Calon pimpinan KPK sudah masuk pada tahap wawancara di Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (11/9/2019).
Dari 10 nama Capim yang diajukan presiden ke DPR, 5 diantaranya akan mengikuti wawancara sesi pertama pada hari ini, dan sisanya, pada sesi kedua Kamis esok. Capim yang akan mengikuti uji wawancara di hari pertama yakni, Nawawi Pamolango, Lili Pintouli Siregar, Sigit Danang Joyo, Nurul Ghufron, dan I Nyoman Wara.