Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Presiden ke-3 RI BJ Habibie selalu dianggap sebagai orang paling berjasa bagi Esther Giyanti.
Kapten Esther Gayatri mengungkapkan dia adalah seorang pilot wanita pertama di Indonesia yang diterima oleh BJ Habibie.
Baca: Kumpulan Kata-kata Mutiara BJ Habibie yang Akan Selalu Terkenang Sepanjang Masa
Esther Gayatri juga diketahui pernah diizinkan untuk menjadi kopilot pesawat N-250 Gatot Kaca rancangan almarhum.
Esther Gayatri pun bercerita mengenai kejadian bersejarah bagi dirinya yang terjadi pada tahun 1984 silam.
Saat itu ia diterima langsung oleh BJ Habibie di PT Nurtanio.
"Jadi pada saat saya pulang dari Amerika tahun 1984 Indonesia belum ada pilot wanita, jadi saya ditolak di mana-mana. Beliaulah yang menerima saya di PT Nurtanio," ujar Esther Gayatri di rumah duka, Jl Patra Kuningan VII, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Oleh karena momen berharga tersebut, wanita berambut pendek itu masih menyimpan surat tanda dirinya diterima sebagai pilot hingga saat ini.
Baginya, sosok BJ Habibie adalah seorang visioner.
Keputusannya, kata Esther Gayatri, mengubah wajah penerbangan Indonesia dengan bergabungnya seorang wanita sebagai pilot.
Baca: Permintaan BJ Habibie Terkabul, Bersanding Lagi dengan Ibu Ainun di TMP Kalibata
"Beliau seorang visioner, surat keputusan itu saya masih simpan, di situ tertulis bahwa Esther diterima di posisi tes pilot di Nurtanio, padahal itu saya masih baru," katanya.
"I am now as he was telling 34 years ago. Jadi dia visioner. Saya sangat bertema kasih. God blessed him," kata Esther Gayatri.
Dari secangkir kopi, tergambar kecintaan BJ Habibie kepada Ainun
Sosok almarhum Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie mendapatkan tempat tersendiri bagi Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin.
TB Hasanuddin pernah menjadi ajudan saat BJ Habibie menjadi presiden Republik Indonesia.
Baca: Kesaksian Penggali Makam Habibie: Tanahnya Bagus, Tidak Ada Batu
Menurut politikus PDI-P tersebut BJ Habibie adalah sosok yang sangat dekat dengan pembantunya.
Meski menjabat sebagai presiden, namun BJ Habibie adalah sosok yang ramah dan egaliter kepada siapa pun.
"Beliau seorang tokoh nasionalis, seorang negarawan tapi juga beliau sangat dekat dengan pembantunya. Dengan ajudan pun kadang-ajak makan satu meja bareng, kemudian mengambilkan nasi. Kemudian dari situ beliau ngobrol sambil guyon. Jadi gak ada tabir yang menghalangi," ujar TB Hasanuddin saat dikonfirmasi, Rabu (11/9/2019).
BJ Habibie juga sangat mendengar pendapat dari bawahannya.
Dia, kata TB Hasanuddin, sangat menghormati pendapat orang lain.
Selain itu, menurut TB Hasanuddin, BJ Habibie adalah sosok yang mencintai keluarga terutama sang istri,
Hasrie Ainun Habibie atau Ainun Habibie.
Ada satu kenangan yang paling diingat oleh TB Hasanuddin saat dirinya menjadi ajudan.
TB Hasanuddin mengatakan BJ Habibie sangat menghargai sang istri.
"Beliau sangat setia, saya kagum dengan kesetian beliau," tutur TB Hasanuddin.
Pernah satu waktu, BJ Habibie dijadwalkan bertemu pemimpin negara asing.
Saat itu, BJ Habibie yang didamping oleh TB Hasanuddin sudah dalam perjalanan.
Namun BJ Habibie meminta untuk kembali ke rumahnya untuk mengambil kopi buatan Ainun.
Padahal, TB Hasanuddin bersedia untuk membuatkan kopi untuknya.
"Saya sampaikan bapak ditunggu di sana, ya ayo kenapa tidak suruh saya saja menyiapkan kopi. Terus kata beliau "oh tidak, ini Ibu Ainun yang buat"," ungkap TB Hasanuddin.
Menurut TB Hasanuddin, hal tersebut merupakan bukti kecintaan BJ Habibie kepada Ainun.
Seperti diketahui, BJ Habibie meninggal dunia pada hari ini sekira pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
BJ Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan.
Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Ada 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan yang menangani kesehatannya.
Mereka adalah para dokter spesialis dari berbagai bidang, dari ahli jantung hingga otak.
Kondisi BJ Habibie memang dikabarkan menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Dokter masih memantau perkembangan kondisi BJ Habibie.
Sebelumnya, BJ Habibie juga menjalani perawatan pada 2018.
Baca: BJ Habibie di Mata Rakyat, Disebut Pria Saleh dan Bersahaja
Kondisi kesehatannya menurun karena kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia.
Di tahun yang sama, ia juga sempat dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.