Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U. adalah politisi, akademisi dan hakim serta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013 menyatakan turut berduka cita sedalamnya untuk almarhum Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, mantan Presiden Republik Indonesia yang meninggal dunia kemarin (11/9/2019).
"Sebenarnya Habibie berpeluang besar utk dipilih jadi Presiden lagi oleh MPR pada tahun 1999," ungkap Mahfud MD kepada Tribunnews.com.
Namun jiwa besar dan kepemimpinan Habibie tampaknya menghasilkan jalan lain baginya.
Baca: Kondisi Terakhir BJ Habibie Sempat Membaik Sebelum Meninggal, Ini Riwayat Penyakit yang Dideritanya
Baca: Ibunda Nisa Tak Habis Pikir, Ayub Yang Dikenalnya Tega Membunuh dan Perkosa Anaknya Dengan Keji
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Kamis 12 September 2019 Libra Kurang Romantis, Gemini Banyak Masalah
"Dengan cara ksatria dia tidak mau dicalonkan lagi saat itu karena pertanggungjawabannya terkait Referendum di Timor Timur ditolak oleh MPR," tambahnya.
Oleh karena itu Mahfud MD merasa BJ Habibie sebagai figur yang mungkin bisa menjadi contoh bagi kita untuk sebuah tanggungjawab diri kepada banyak orang.
"Pak Habibie, beristirahatlah dengan tenang di sisi-Nya. Namamu selalu di hati kami," ungkap Mahfud MD lebih lanjut.