Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, hari berkabung nasional ditetapkan selama tiga hari, hingga Sabtu (14/9/2019).
Selama tiga hari tersebut, ia mengimbau warga serta sejumlah kantor, lembaga negara, baik di dalam maupun luar negeri untuk mengibarkan bendera setengah tiang.
"Kami mengajak kantor-kantor, lembaga negara, di dalam dan di luar negeri untuk mengibarkan bendera setengah tiang," kata Pratikno dari siaran langsung TVOne.
Pratikno juga menyampaikan, Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata di samping makam sang istri, Hasri Ainun Besari.
Baca: Tak Sempat Bertemu Untuk Terakhir Kalinya, Jokowi Tiba di RSPAD 5 Menit Setelah BJ Habibie Wafat
Baca: BJ Habibie Meninggal, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Sampaikan Duka Cita
Riwayat Penyakit BJ Habibie
Sepanjang perjalanan BJ Habibie semasa hidup, kerap kali mendapatkan perawatan intensif.
Terakhir sebelum tutup usia, BJ Habibie dirawat intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK) di RSPAD Gatot Soebroto.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan BJ Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019.
Sebanyak 44 dokter kepresidenan disiapkan untuk menangani kondidi BJ Habibie.
Namun, hingga saat ini belum ada informasi mengenai penyakit yang diderita Habibie.
Berikut ini riwayat sakit BJ Habibie dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Infeksi bakteri
Mengutip dari Kompas.com, pada Maret 2016, BJ Habibie sempat menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
BJ Habibie mengalami demam selama beberapa hari.