TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli Bahuri, terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pada Jumat dini hari, (13/9/2019).
Firli terpilih sebagai ketua, setelah sebelumnya masuk sebagai komisioner KPK melalui voting.
56 anggota Komisi III memilih Firli sebagai komisioner KPK.
Dalam pemaparannya di uji Kelayakan dan Kepatutan di Komisi III, Firli memaparkan 13 program, dan 4 program diantaranya berkelanjutan, yakni pembangunan sumber daya manusia di KPK, pembangunan sistem mitigasi, penguatan pemulihan aset negara, dan peningkatan kerjasama antar lembaga.
Selain itu menurut Firli, yang krusial diperlukan lembaga antirasuah ini adalah penguatan solidaritas kelembagaan untuk meningkatkan kualitas kinerja KPK, Peningkatan koordinasi dan supevisi dengan isntasi berwenang, Pemenuhan SDM, peralatan dan teknologi, Pembentukan perwakilan KPK di seluruh provinsi dan optimalisasi pelibatan masyarakat dalam pencegahan tindak pidana korupsi.
Baca: Komisi III Kompak Pilih Firli Sebagai Ketua KPK Karena Dizalimi
“Penegakkan hukum dalam pemberantasan korupsi tidak hanya menghukum seseorang, memasukkannya ke dalam penjara. Tapi yang penting bagaimana bisa mengurangi kerugian negara, kerugian perekonomian negara,” katanya.
Selain itu, Firli juga memaparkan beberapa penyebab korupsi, di antaranya karena kebutuhan, keserakahan, dan sistem yang kini banyak terjadi di beberapa daerah.
Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United Liga Inggris Minggu 25 Februari 2024 Pukul 03.00 WIB
Piala Liga Inggris Carabao Cup Chelsea Vs Middlesbrough: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming
Untuk mencegah korupsi karena kebutuhan ini, Firli berpendapat, regulasi soal penyetaraan gaji kepala daerah di seluruh Indonesia harus segera dilakukan.
Regulasi itu tentunya sesuai standar maksimal keutuhan di daerah tersebut. Dalam program Mitigasi, Firli mengatakan akan memonitor dan mengawal berbagai proyek proyek pemerintah. Salah satunya adalah mengawal pemindahan ibukota ke Kalimantan.
“Seharusnya mulai sekarang KPK sudah bekerja. Saya akan berbicara dengan Kementerian PUPR dan Kementrian Agraria dan tata ruang,” pungkas Firli.