Mantan ajudan sewaktu BJ Habibie menjabat Presiden ke-3 RI, Tb Hasanudin, punya cerita di balik kepergian Bj Habibie ke Jerman.
Kata pria yang akrab disapa Kang Hasan ini, kepergian BJ Habibie bukan karena kecewa atas hasil sidang istimewa MPR.
Baca: Alexander von Humboldt, Ilmuwan Pertama Yang Menjelaskan Perubahan Iklim
BJ Habibie memilih tinggal di Jerman karena ingin beristirahat dan tidak mau merecoki pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Jadi setelah itu, pak Habibie istirahat di Jerman. Karena beliau bilang, 'biarlah saya tidak mau ngerecokin'. Siapapun presidennya beliau selalu dukung," kata Kang Hasan saat menyambangi Kantor Redaksi Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
"Kalau secara khusus menyampaikan alasannya ke Jerman, tidak," tambah dia.
Baca: 4 Fakta Kereta Api Tabrak Mobil Datsun di Jombang: Mobil Terpental hingga Perlintasan KA Tak Dijaga
Meski begitu, BJ Habibie menyampaikan kepada Tb Hasanuddin, bila alasannya pergi ke Jerman lantaran faktor kedekatan jarak jika sewaktu-waktu dirinya ingin memeriksakan kesehatan.
Ditambah faktor suhu udara di sana.
Sebab, saat menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden, BJ Habibie sering memerintah Tb Hasanuddin untuk cermat menjaga suhu ruang kerjanya pada angka 18 derajat celsius.
"Hanya alasan lebih dekat untuk check up dan butuh tempat dingin. Karena sewaktu jadi Presiden dan Wakil Presiden, itu suhu ruangan kerja harus 18 derajat," ujar dia.
"Pak Hasanuddin, pokoknya cek 18 derajat'," ucap Tb Hasanuddin menirukan kata-kata BJ Habibie saat itu.
Selama menetap di Jerman, Tb Hasanuddin yang tinggal di Indonesia, tidak pernah menyinggung soal urusan politik.
Jika menyapa lewat pesan singkat, BJ Habibie lebih banyak bercerita soal bagaimana lingkungan tempat tinggalnya.
"Ceritain salju yang sudah setebal 20 cm. Itu saja, tidak berbicara politik," kata dia.
Salat di istiqlal