Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menilai, Pilkada serentak tahun 2020 merupakan agenda yang sangat menguras energi.
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, Pilkada serentak di 270 daerah ini sangat berbeda dengan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.
"Ini keserentakan (Pilkada 2020,red) yang menguras energi yang luar biasa. kita melakukan Pilpres dan Pileg itu kan yang terjaring nasional, sudah luar biasa. Dulu kan strategi partai kan sudah ketahuan Pileg dan Pilpres," ucap Bambang disela konsolidasi partai di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (14/9/2019).
Selain itu, Bambang menyebut, pertarungan di Pilkada serentak 2020 memiliki karakter yang berbeda setiap daerahnya.
Terlebih, kata Bambang, arah pertempuran Pilkada tergantung masing-masing passangan calon.
Baca: Tangis Ria Irawan dan Suara Begetar Sang Suami Saat Jelaskan Tentang Kanker yang Menekan Saraf Otak
Baca: KPK Riwayatmu Kini, Ini Kata Pegiat Antikorupsi dan Pengamat Tentang Masa Depan Lembaga Antirasuah
"Nah pilkada, pilkada yang tarung banyak, tiap daerah punya karakter sendiri, arah bertempurnya tergantung paslon," kata Bambang Pacul.
Ia juga tidak menampik, perbedaan gaya pertemputan Pilkada serentak 2020 akan membuat Paslon mengeluarkan biaya kampanye lebih besar.
"Sebagian besar ditentukan oleh paslon karena paslon yang keluar biaya kok, dugaan saya jauh lebih banyak (biayanya,red)," jelasnya.
Pilkada Serentak akan diselenggarakan kembali pada tahun 2020 mendatang. Ada 270 daerah yang akan mengikuti Pilkada Serentak ini.
Pilkada serentak 2020 merupakan Pilkada serentak gelombang keempat yang dilakukan untuk kepala daerah hasil pemilihan Desember 2015.
Ke-270 daerah itu rinciannya adalah 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Pilkada Serentak 2020 seharusnya diikuti 269 daerah, namun menjadi 270 karena Pilkada Kota Makassar diulang pelaksanaannya.