Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lili Pintauli Siregar, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih memiliki latar belakang sebagai 'ibu' para korban ledakan bom kuningan pada 2004 silam.
Ungkapan tersebut diberikan Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) sebagai wadah korban terorisme di Indonesia kepada Lili karena jasanya memfasilitasi para korban.
Lili sendiri menjelaskan, kehadirannya di acara ini sebagai eks komisoner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) periode 2008-2013 yang bergerak fasilitator kompensasi korban peledakan bom.
Baca: Download Lagu MP3 ILUX ID- Mundur Alon-alon versi Reggae, Koplo Lengkap beserta Lirik dan Artinya
Baca: Video Aksi Ceroboh Matthijs de Ligt
"Kita bertanya dimana kompensasi korban masa lalu yang berhubungan sama bom, apalagi kemudian di Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 hanya terkait pelanggaran berat HAM masa lalu, korban bom tidak," ujarnya ketika menjadi pembuka acara peringatan bom Kuningan di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (15/9/2019).
Kemudian Lili bercerita, beberapa tahun setelah ide terobosannya tersebut, melalui UU Nomor 31 Tahun 2014 maka dilakukan perubahan.
"Diluar itu saya tidak punya karya apapun, kita sebagai terobosan bagi korban peristiwa masa lalu supaya dapat sesuatu, walaupun negara terlambat, tapi lebih baik dikerjakan," katanya.
Ia menambahkan, praktiknya di lapangan disambungkan dengan pemerintah setempat berhubungan dengan masa depan pendidikan, kesehatan dan mempertahankan hidup.
"Kalau ada keluhan, maklum LPSK keterbatasan orang dan anggaran, ini jadi cambuk dengan pemimpin yang sekarang," pungkasnya.