News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPK Berduka Atas Wafatnya Pegiat Antikorupsi dan Hak Asasi Manusia HS Dillon

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HS Dillon (71), tokoh Hak Asasi Manusia Indonesia. KORESPONDEN TRIBUNNEWS/RICHARD SUSILO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka datang dari tokoh pegiat antikorupsi Indonesia.

HS Dillon yang juga dikenal sebagai pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) meninggal dunia, Senin (16/9/2019) sekitar pukul 18.27 WITA.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap berpulangnya seorang pejuang HAM dan pegiat antikorupsi yang gigih mendukung KPK semasa hidupnya.

"Datang ketika KPK butuh dukungan dan mengkritik ketika KPK perlu diingatkan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (16/9/2019).

Febri Diansyah berharap semangat pemberantasan korupsi dan segala perjuangan HAM, HS Dillon dapat menjadi inspirasi bagi khalayak luas.

Baca: Tiga Instruksi Jokowi Kepada Jajarannya Terkait Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

"Semoga almarhum HS Dillon mendapatkan tempat yang sebaik-baiknya. Selamat jalan, Pak Dillon," pungkas Febri.

Kabar HS Dillon meninggal datang dari Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid.

"Telah pergi dengan damai orangtua, abang, sahabat kami HS Dillon, hari ini Senin, 16 September, pukul 18.27 WITA di RS Siloam Bali," kata Usman melalui keterangan tertulis, Senin (16/9/2019).

Saat ini, Usman mengatakan bahwa keluarga HS Dillon masih berkumpul dan berdiskusi apakah jenazah akan dibawa ke Jakarta atau tidak.

Baca: Rangkuman Bursa Transfer Liga 1 2019 Putaran kedua, Persib dan Persija Aktif di Lantai Bursa

"Saat ini keluarga masih berkumpul dan masih akan memutuskan apakah akan dibawa ke Jakarta," ujar Usman.

Usman mengenang Dillon sebagai sosok yang peduli, khususnya pada perlindungan HAM.

Menurut Usman, pria kelahiran Medan, 23 April 1945, ini selalu mengajak siapa pun memikirkan kepentingan bangsa yang melampaui sekat-sekat perbedaan suku, agama, ras, dan asal-usul.

Usman juga mengenang kiprah HS Dillon di Komnas HAM dan pemikiran aktivis tersebut terkait penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu.

Baca: Mario Mandzukic Berpeluang Jadi Rekan Satu Tim Andri Syahputra

"Ia berkiprah lama di Komnas HAM termasuk dalam penyelidikan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Ia sering mencurahkan pikirannya tentang mengapa negara tak juga mau menuntaskan agenda nasional yang penting, yaitu kasus pelanggaran HAM masa lalu," katanya.

Diketahui, HS Dillon pernah menjabat anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 1998-2003. Dia juga sempat menjabat anggota Dewan Ekonomi Nasional pada 1999-2000.

Lalu anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dari 2000 hingga 2001, Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dari Maret 2001 hingga Oktober 2001, dan Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan dari 2011 hingga 2014.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini