News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabut Asap

Kualitas Udara di Riau Berbahaya, Pemerintah Siapkan Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah dirikan Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis peta terbaru penyebaran Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Senin (16/09/2019).

Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan polusi udara paling berbahaya dengan indeks kualitas udara masing-masing 339 dan 1939 mikron.

"Di Riau ada 58 titik panas dan Kalimantan Tengah ada 384 titik panas yang belum berhasil di padamkan," kata kata Pelaksana Harian Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya.

Pemerintah Provinsi Riau sendiri telah mendirikan 'Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap' yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru.

Baca: Maia Estianty Beberkan Kriteria yang Harus Dimiliki Seseorang untuk Jadi Idola

Posko tersebut di antaranya Rumah Jabatan Asisten 2, Rumah Jabatan Asisten 3, Aula Dinas Sosial Provinsi Riau, Aula Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Aula Bappenda Provinsi Riau, Aula Rumah Sakit Jiwa Tampan, Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRS-AMPK).

Sebaran Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Senin (16/09/2019). (BNPB)

Kemudian Rumah Jabatan Kepala Dinas Sosial, Aula Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Kantor Dinas PUPR, UPT Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Mal Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru, UPT Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan Pusat Informasi Karhutla Rumah Jabatan Kepala Bappeda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau juga membuka pelayanan yang sama sehingga total Rumah Singgah di Provinsi Riau ada di 15 lokasi.

Baca: TAYANG SEKARANG LIVE STREAMING Indonesia vs Filipina, Bima Sakti Andalkan Ahmad Athallah Araihan

Peralatan seperti kasur lipat (velbed), tabung oksigen, regulator, tabung oksigen kecil, selang oksigen, alat pengukur tekanan darah, obat-obatan, hingga makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta perlengkapan medis lainnya telah tersedia di posko dan sudah sesuai standar Kementerian Kesehatan RI.

Satu mobil ambulance juga disiagakan di masing-masing posko.

Posko kesehatan buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB.

Posko tersebut  mulai dioperasikan sejak Minggu (15/9/2019) hingga akhir masa siaga darurat, Kamis (31/10/2019).

"Adanya Rumah Singgah ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain dapat mengurangi dampak negatif dari asap karhutla, pelayanan tersebut sekaligus sebagai tanda bahwa negara hadir di tengah masyarakat untuk pelayanan yang terbaik," ujarnya.

Mabes Polri terus berupaya melakukan penegakkan hukum atas kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Salah satunya di wilayah Riau.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan meski saat ini telah memasuki tahap musim kemarau El Nino, tetapi faktor terbesar penyebab karhutla adalah manusia.

"Pada saat peninjauan Wakapolri dan TNI, Riau memang disimpulkan 99 persen karhutla itu adalah faktor manusia," ujar Dedi, di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).

Baca: Dikaitkan Kemunculan Anaconda, Ini Sederet Fakta Ular Raksasa Hangus Terbakar di Hutan Kalimantan

Baca: Krisis Air di Calon Ibu Kota Negara, PDAM Danum Taka Penajam Imbau Pelanggan Efisien Gunakan Air

Baca: Penyakit Cut Meyriska Sering Kambuh 5 Tahun ini, Istri Roger Danuarta Meringkuk Tak Berdaya di RS

Untuk saat ini, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan penelusuran terhadap pihak-pihak yang ditengarai bertanggung jawab dalam karhutla.

"Polri concern pendekatan hukum terhadap siapa saja terbukti melakukan pembakaran lahan maupun hutan. Baik secara unsur sengaja maupun unsur kelalaian," ucap jenderal bintang satu tersebut.

185 orang dan 4 korporasi jadi tersangka

aropenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan sudah ada 185 individu dan 4 korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga saat ini.

"Ada penambahan tersangka khususnya perorangan. Dari 179 menjadi 185 tersangka sekarang. Total tersangka yang diamankan atau disidik jajaran adalah sebanyak 185 tersangka secara perorangan dan untuk korporasi 4 sebagai tersangka," ujar Dedi, di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).

Ia menjelaskan secara rinci detail dan jumlah para tersangka di masing-masing wilayah yang masih rawan karhutla.

Baca: Tuduh Iran Serang Kilang Minyak Arab Saudi, Trump Nyatakan AS Siap Perang

Seperti di Polda Riau, ia mengatakan ada 47 tersangka individu dan satu tersangka korporasi.

Kemudian di Polda Sumatera Selatan ada 18 tersangka individu, Polda Jambi 14 tersangka individu, dan Polda Kalimantan Selatan dua tersangka individu.

Jenderal bintang satu itu menuturkan dari tiga lokasi tersebut sama-sama tidak memiliki tersangka korporasi alias nihil.

Baca: Pria Asal Garut Bunuh Seorang Nenek Lalu Bakar Jasadnya di Gubuk, Berikut Motif dan Kronologinya

"Selanjutnya di Polda Kalimantan Tengah terdapat 45 tersangka individu dan 1 tersangka korporasi. Terakhir Kalimantan Barat ada 59 tersangka individu dan 2 tersangka korporasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan sebagian besar kasus tersebut sudah masuk ke proses sidik yakni 95 kasus.

Sementara 41 kasus sudah masuk ke Jaksa Penuntut Umum.

"Sisanya ada 2 kasus yang sudah tahap P21 atau lengkap. Dan untuk tahap dua atau penyerahan bukti dan tersangka ada 22 kasus," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini