Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Riau disebut menjadi tempat berkumpulnya asap pekat imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lantaran letak geografis Riau adalah lokasi pusaran angin di kawasan Sumatera.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan penjelasan itu didapat setelah pihaknya berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Diskusi dengan BMKG, kenapa kumpul asapnya di Riau. Karena Riau itu merupakan tempat pusaran angin di (kawasan) Sumatera. (Asap) Mau masuk ke Selat Malaka, putaran anginnya di Riau. Jadi asap itu berkumpul sehingga terjadi penumpukan. Kemudian (asap) lari ke negara tetangga," ujar Dedi di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).
Baca: Infeksi Paru-paru, Kivlan Zen Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Baca: Nia Ramadhani Ungkap Kebiasaan Ardi Bakrie Saat di Kasur Berukuran 4 Meter,'Kakinya ke Sana ke Sini'
Baca: Peluncuran Buku Eksplorasi Budaya Suku Boti, Alam adalah Kunci Kehidupan
Namun, ia mengatakan Polri tak memiliki kapasitas untuk menangani penyebab munculnya asap pekat tersebut, melainkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pasalnya, Polri hanya memiliki wewenang untuk melakukan penegakan hukum.
Akan tetapi, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut tim gabungan karhutla telah mencoba memadamkan api di wilayah Riau dengan melakukan water bombing sekitar 40 sorti per hari. Diketahui, satu sorti setara dengan 500 liter air.
"Dari pesawat TNI AU, baik Hercules maupun Casa sudah melakukan penyemaian awan untuk hujan buatan. Water bombing satu hari lebih dari sekitar 40-50 sorti," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan titik api di Sumatera memang paling banyak terlihat di Riau. Sementara di Kalimantan, titik api terlihat pula di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
"Sebenarnya kemarin sudah mengalami penurunan lebih dari 600 titik jadi 350-400 titik api. Kebakarannya kecil, tapi jumlahnya cukup banyak," tandasnya.