Bahkan intensitasnya pun cukup lebat, "Kemarin sore itu Kalteng itu hujannya udah sedang dan deras,".
Berdasar pada laporan yang ia terima, saat ini memang telah tumbuh potensi awan pada ketinggian sekitar 8.000 hingga 11.000 kaki.
Namun awan tersebut ternyata tidak memenuhi syarat untuk dilakukannya penyemaian garam dalam memunculkan hujan buatan.
"Laporan flight scientist kami bahwa awan telah tumbuh bagus di atas 8.000 sampai 11.000 kaki, tapi pada saat ke bawah itu keropos, jadi buyar lagi awannya," pungkas Hammam.
Hingga saat ini, BPPT bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus mengoptimalkan operasi TMC yang tidak hanya mencakup provinsi Riau saja, namun juga beberapa wilayah terdampak karhutla lainnya di tanah air, seperti sejumlah provinsi di Kalimantan.
Perlu diketahui, operasi TMC dapat dilakukan jika masih adanya awan, awan tersebut merupakan objek untuk penyemaian garam demi memunculkan hujan buatan.