TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Densus 88 menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan pelaku di rumahnya, Jalan Belibis V, RT 13/RW 04, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019).
Surat itu berisi pesan perpisahan karena pelaku ingin melakukan pengeboman.
"Itu surat pamitan mau melakukan pengeboman," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di lokasi, Senin (23/9/2019).
Argo mengatakan surat itu ditinggalkan pelaku bernama Muhammad Arshad (21) karena diduga akan melakukan pengeboman atau 'pengantin' bom.
Namun, saat ini polisi masih mendalami lokasi dan waktu Arshad akan meledakkan bom tersebut.
Baca: Penakluk Penderita Gangguan Jiwa akan Pensiun 3 Bulan Lagi, Satpol PP Gianyar Cemas
Baca: Billy Syahputra Santai Tanggapi Rencana Somasi dari Barbie Kumalasari
Baca: Pengakuan ABG 16 Tahun yang Dinikahi Kakek 56 Tahun, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
"Masih kami dalami. Memang di surat sudah ada ya, memang dia sengaja ingin melakukan pengeboman," jelas Argo.
Adapun Arshad diamankan saat penggerebekan oleh Tim Densus 88 di Jalan Belibis V, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Saat ini, tersangka sedang dirawat di RS Polri Kramatjati.
"Sekarang dia masih dalam perawatan ya karena dia sakit ada di RS Kramat Jati.
Jadi nanti kita akan dalami kembali, dari pengakuan mereka masing," ujar Argo Adapun Arshad diduga bagian dari jaringan JAD yang terafiliasi ISIS.
Terkait JAD Penangakapan terduga teroris terjadi di beberapa lokasi di kawasan Cilincing, Jakarta Utara; Jakarta Barat, dan Bekasi pada Senin (23/9/2019).
Di Cilincing, polisi menemuk bom aktif yang tersimpan di dalam kediaman.
Saat ini, polisi masih mengevakuasi bom tersebut.
Warga di sekitar lokasi diminta untuk menjauh. Sementara di Bekasi, Tim Densus Antiteror menangkap dua orang. Keduanya diketahui merupakan pasangan suami-istri.