Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan protes mahasiswa terhadap DPR RI dan pemerintah terkait beberapa revisi undang-undang (RUU) yang kontroversial diakui sejumlah pihak rentan ditumpangi suatu kelompok dengan agenda tertentu yang menyimpang dari agenda pokok.
Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengkajian dan Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB), Monisyah menyebut aksi mahasiswa itu rentan ditunggangi oleh petualang-petualang politik dengan agenda negatif.
Yakni agenda untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
“Kami menghormati gerakan mahasiswa sebagai ‘agent of change’ menyuarakan aspirasi penolakan sejumlah RUU kepada DPR RI. Kami mengimbau penyampaian aspirasi tetap terhormat, bermartabat, bijak, dan beradab.”
“Jangan sampai gerakan mahasiswa dimanfaatkan oleh petualang politik dengan agenda negatif yang dapat menciderai gerakan mahasiswa itu sendiri. Kami mengimbau pihak lain tidak memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan tertentu serta memaksakan kehendak,” jelasnya di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Baca: Demo Mahasiswa di Medan Disusupi Teroris Buronan Polisi, Anggota ISIS dan Aktif Melakukan Pelatihan
Lebih lanjut ia mengimbau fokus pada agenda utama yakni berupaya mencegah RUU kontroversial disahkan menjadi UU dan agar dilakukan pembahasan yang melibatkan masyarakat terutama mahasiswa.
Monisyah pun sedikit menjelaskan bahwa petualang politik yang dimaksud adalah mereka yang belum bisa menerima secara lapang dada hasil Pemilu 2019 lalu.
“Pak Joko Widodo, Pak Ma’ruf Amin, Pak Prabowo Subianto, dan Pak Sandiaga Uno sendiri saat ini dalam hubungan yang harmonis. Mereka sepakat membangun bangsa secara bersama-sama,” pungkasnya.